Jakarta, beritalima.com – Komisi I DPR RI terima kunjungan (courtesy call) Duta Besar Yordania, Sudqi Al Omoush, diantarnya bahas soal gencatan senjata Hamas versus Israel dan pekerja migran (20/1).
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, menyatakan “banyak menanyakan tentang hubungan bilateral, khususnya terkait pekerja migran Indonesia di Yordania, termasuk akses mereka terhadap layanan kesehatan dan bantuan hukum.”
Duta Besar Sudqi Al Omoush menjelaskan sistem hukum perburuhan di Yordania memberikan perlakuan yang setara, baik kepada warga negara Yordania maupun pekerja asing,” ujar Utut.
Ia pun soroti potensi kerja sama yang dapat dikembangkan kedua negara, khususnya bidang tenaga kerja migran dan pendidikan.
“Tadi kami sepakat untuk meninjau kembali MoU-MoU yang belum terlaksana, guna mengidentifikasi hambatan yang ada. Kedua, kami memastikan bahwa pekerja migran Indonesia mendapatkan jaminan. Ketiga, Yordania juga membuka peluang bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di sana, mengingat sistem pendidikan mereka termasuk yang terbaik di dunia internasional,” jelas legislator dari Jawa Tengah VII.
Selain itu, pertemuan membahas pandangan politik kedua negara terkait gencatan senjata di Gaza, Palestina. Utut menegaskan bahwa Yordania dan Indonesia memiliki pandangan politik yang serupa, yaitu mendukung penuh perjuangan Palestina.
“Dalam pertemuan ini, kami menemukan dua poin utama. Pertama, kesamaan pandangan mengenai Palestina, di mana semua negara harus berperan aktif. Kedua, kami berencana untuk mengunjungi Yordania, mengingat posisinya strategis berbatasan langsung dengan Israel, namun relatif aman dari serangan. Kita perlu belajar dari sikap kenegarawanan Raja Abdullah II bin Al-Hussein,” ungkap politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Jurnalis: Rendy/Abri