TRENGGALEK, beritalima.com –
Jelang pemilu serentak yang rencananya akan dihelat pada 2024 mendatang, pihak-pihak terkait terus melakukan berbagai langkah. Termasuk, Komisi I di DPRD Kabupaten Trenggalek yang secara berkelanjutan terus menggelar rapat kerja bersama dengan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) dan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah). Rapat tersebut sebenarnya dalam rangka untuk membahas persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 yang mana akan ada beberapa ‘cluster’ pembeda yakni pemilu legislatif, Pilpres dan Pilkada.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek Husni Tahir Hamid mengungkapkan, rapat kerja komisi ini dengan agenda pembahasan tentang persiapan keberlangsungan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar tahun 2024.
“Adapun tujuannya, kita ingin mengetahui sejauh mana tentang persiapannya, termasuk jika ada kemungkinan perubahan sistem dalam Pemilu nanti,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Husni juga berharap, Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus bisa dimaksimalkan. Utamanya bagi mereka yang belum memiliki E-KTP.
Menurutnya, ketika merujuk pada data yang ada, maka yang tercatat ada sekitar 5000 lebih penduduk yang belum melakukan perekaman.
“Jadi DPT nanti semua harus sudah memiliki E-KTP. Karena dalam Pemilu nanti, tidak diperbolehkan menggunakan Surat Keterangan (Suket),” kata Husni.
Dia juga menjelaskan, terkait persoalan data kependudukan dirasa sudah tidak ada masalah. Sebab semua sudah terekam melalui database elektronik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Trenggalek. Ditambahkan Husni, update data itu sangat penting. Karena bisa melihat data warga yang sudah meninggal atau yang sudah bisa masuk dalam kategori DPT.
“Sebagaimana laporan yang kita diterima, progres perekaman KTP di Trenggalek sendiri sudah mencapai 99 persen dari populasi jumlah penduduk,” pungkasnya. (her)
