Komisi II DPRD Trenggalek Harap Potensi Wisata Bisa Lebih Maju

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima. com
Dengan adanya target peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2019 mendatang, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek mengharapkan potensi dari sumber-sumber PAD bisa dikelola secara maksimal. Salah satu sumber PAD yang paling menjanjikan saat ini adalah potensi wisata. Sebagaimana yang disampaikan H. Mugiyanto, Ketua Komisi II bahwa salah satu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang saat ini sedang mulai melakukan pengembangan adalah didaerah Wisata Tebing Linggo (WTL) yang berlokasi di Desa Nglebo Kecamatan Suruh.

“Wisata alam dengan gunung tinggi menjulang di WTL ini tidak dipunyai daerah lain, bahkan pernah jadi tempat latihan dari pasukan Kopassus sehingga ini perlu dikembangkan dalam menarik para wisatawan,” ungkapnya pada wartawan saat meninjau langsung lokasi WTL bersama anggota Komisi II lainnya, Kamis, (30/8).

Dikatakan Gus Obeng sapaan akrab Mugianto, jika hal itu dikelola secara baik, maka akan menjadi sarana penguatan ekonomi masyarakat. Dan tidak menutup kemungkinan, peningkatan kemakmuran bagi masyarakat berbasis kearifan lokal bakal segera terwujud khususnya di daerah wisata WTL.
“Kita angkat ekonomi masyarakatnya dengan cara memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar mereka,” imbuhnya.

Dilain pihak, sebagai lembaga yang mewakili kepentingan Rakyat dia juga menghimbau kepada pengelola wisata setempat dalam hal ini Pokdarwis agar memanfaatkan dana yang ada di Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang kali ini telah mempunyai payung hukum berupa perda berikut isi tentang pemanfaatan dana yang bergulir sejak tahun 2002 lalu.
“Walau melalui regulasi ketat dan jumlah yang terbatas, dana BumDes bisa digunakan, asalkan penerapannya harus sesuai dengan Perda yang memayunginya berikut tata laksana maupun teknisnya,” tandas politisi Demokrat itu.

Masih menurut keterangan politisi asli Kecamatan Panggul ini, Bumdes sesuai hasil penggodokan di DPRD, akan dijadikan motor penggerak dan daya dukung pertama dalam mengelola obyek wisata yang kini menggeliat di beberapa wilayah perdesaan lingkup Kabupaten Trenggalek.
“Agar potensinya bisa segera tergarap dan dikelola, permodalannya bisa melalui BumDes yang dananya dikucurkan dari Pemkab,” ucapnya.

Jadi, selain mengandalkan kerjasama dengan Perbankan yang bermitra dengan Pemkab, pihak Pokdarwis diharapkan juga bermitra dengan Pemerintah Desa (Pemdes) selain juga memanfaatkan partisipasi dari pihak swasta.
“Untuk pengembangan wisata, bentuknya macam-macam tidak harus bergantung dari kucuran serta sentuhan pemkab saja. Keterbatasan anggaran di Pemkab memicu keterjebakan para pengelola destinasi wisata atau desa wisata, padahal ratusan potensi lain juga sudah menunggu untuk dikembangkan,” terang Mugi.

Kepada Pemdes Nglebo sendiri, Mugiyanto meminta agar membuka ruang kerjasama dengan Pokdarwis setempat dan mendukung sepenuhnya kegiatan itu karena semua demi masyarakatnya sendiri.
“Pemdes juga harus tanggap dan mendukung penuh tiap pengelolaan potensi desa, namun dengan tetap menggunakan sistem yang terstruktur serta saling menguntungkan semua pihak, karena konsep pengembangan industri pariwisata itu sangat memungkinkan menjadi benteng dari krisis ekonomi global,” pungkasnya.

Pariwisata kini menjadi salah satu modal yang sangat berharga dalam meningkatkan perekonomian masyarakat terutama bagi daerah yang punya banyak potensi. Karena obyek wisata itu sebuah anugrah dari alam tanpa keluar modal membeli, tinggal mengelola disesuaikan perkembangan jaman dan teknologi. Dari situlah, pariwisata sebagai bangunan industri memerlukan kesiapan banyak pihak untuk mengelolanya agar mampu mendatangkan sumber ekonomi, tentunya yang secara langsung dapat dirasakan masyarakat.(her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *