ACEH,Beritalima -Kunjungan kerja Komisi IV DPRA ke Masjid Raya Baiturrahman, yang sudah di Resmikan Oleh Wakil Presiden pada Tanggal 13 Mei 2017, masih terkesan dan banyak tanda tanya, bagi berbagai pihak terutama pihak DPR Aceh dan Beberapa Masyarakat Aceh.
Pembangunan payung hidrolik dan peningkatan kapasitas jamaah serta fasilitas umum di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa-16-05-2017.
Dalam kunjungan tersebut, ada beberapa temuan oleh Komisi IV DPRA atas pembangunan MRB,seperti Toilet yang tidak bertuan, Payung ada yang Bocor, Plavon ada juga yang bocor dan pekerjaan sedang di buru dikarenakan Waktu Kontrak hampir habis,
Ketua Komisi IV DPR Aceh Anwar Ramli, S.Pd di sela-sela kunjungannya, mempertanyakan, kepada pihak rekanan PT. Waskita Karya bisa apakah bisa menyelesaikan atau tidak bisa menyelesaikan sesuai dengan kontrak yang telah ada.
Sementara informasi dari pihak Waskita Karya, sekarang pihaknya telah mengajukan perpanjangan adendum supaya mereka dapat menyelesaikan finising pembangunan Masjid Raya Baiturrahman (MRB) tersebut.
Melalui agenda ini Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, khususnya Komisi IV DPRA yang membidangi Pembangunan Dan Tata Ruang bisa mendapat informasi data “real” di lokasi proyek Pembangungan Landscape dan Infrastruktur Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (MYC) yang dikerjakan PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
Untuk itu Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman tersebut bersumber dari dana OTSUS setiap tahun anggaran disediakan mulai Tahun 2015 sebesar Rp. 81.000.000.000, Tahun 2016 sebesar Rp.315.345.210.400, Tahun 2017 sebesar Rp. 61.779.329.600, ‘’ Kata Anwar Ramli.
Turut hadir pada saat melakukan kunker tersebut diantaranya ketua Komisi Anwar Ramli, S.Pd Partai Aceh, Asrizal H. Asnawi, PAN. Zulfadhli, A. Md, Partai Aceh, Drs. H. Abdurrahman Ahmad Gerindra, Hendri Yono, S.Sos PKPI, Tarmizi, Tgk. Usman,’’(Aa79)