Jakarta–Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mendesak pemerintah memprioritaskan program bantuan untuk nelayan dan segera melakukan penataan kampung nelayan.
”Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu meningkatkan alokasi anggaran yang bersentuhan dengan kehidupan nelayan kecil dan petambak serta perbaikan kehidupan kampung nelayan,”kata Johan dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Johan menilai, pemerintah harus meningkatkan bantuan sarana prasarana kepada masyarakat kelautan perikanan yang cepat terdistribusi pada awal tahun anggaran ini agar bisa optimal untuk membantu nelayan. Ia mengatakan, KKP harus menyiapkan strategi khusus dan roadmap dalam melakukan implementasi anggaran terhadap program yang bersentuhan dengan masyarakat kelautan perikanan.
Sebab, bantuan itu akan berdampak langsung kepada nelayan dan masyarakat kelautan perikanan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya.
“Saya menilai Anggaran KKP tahun 2022 masih sangat kecil (masih di bawah 1 persen dari APBN), maka optimalisasi dan langkah tepat menjadi sangat penting dalam tata Kelola anggaran agar berdampak membangkitkan perekonomian berbasis laut dan perikanan,” ujar Johan.
Menurutnya, KKP perlu melakukan terobosan baru dalam memperbaiki sistem tata kelola kelautan perikanan untuk mewujudkan iklim bisnis yang kondusif dengan cara meningkatkan nilai investasi dan nilai ekspor yang berdampak pada kesejahteraan nelayan.
“KKP juga harus lebih serius meningkatkan daya saing komoditas unggulan dan bernilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan ekspor perikanan. Harus ada roadmap agar ekspor Indonesia lebih unggul dibanding Vietnam berbasis potensi sumber daya bahari yang kita miliki,” sambung Johan.
Politisi PKS ini juga mendorong KKP segera merealisasikan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menata dan memberdayakan kampung nelayan sebagai sentra ekonomi secara terukur, sistematis dan menyejahterakan keluarga nelayan.
Selain itu, ia juga meminta KKP secara sistematis bisa meningkatkan angka konsumsi ikan secara nasional karena menurutnya negara kita masih kalah dengan Malaysia dalam hal konsumsi ikan padahal laut kita lebih luas dan sumber ikan kita lebih beragam dan jumlahnya lebih besar. (ar