Jakarta, beritalima.com |– PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI menjadi sorotan media belakangan ini, terkait ada kejanggalan dalam transaksi digitalnya. Ii disebabkan adanya seorang oknum HRD di BNI yang menggunakan data pribadi seorang pelamar kerja untuk mengajukan pinjaman online (pinjol).
Kasus tersebut dialami Dewi Rahmawati yang mengetahui hal tersebut setelah membuka aplikasi Wonder by BNI dan jadi bahan pembahasan di Senayan. Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menyesalkan kejadian tersebut dan meminta jajaran BNI untuk memperkuat pengamanan aplikasi perbankan serta mendeteksi apa kelemahan dari aplikasi Wonder by BNI, agar kejadian tak terulang.
“Ini catatan kita. Kita minta supaya enggak meresahkan ya supaya nanti Pak Dirut bisa mendeteksi semua karena ini kan luar biasa ini saya lihat transaksinya, Pak,” minta Darmadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran direksi BNI dan BTN, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakartan (8/7/).
Selain Darmadi, Anggota Komisi VI Evita Nursanty turut mengingatkan baik BNI maupun BTN untuk meningkatkan keamanan aplikasi perbankan yang ada. Sebab, pengamanan data perbankan sangat penting bagi masyarakat.
“Dari aspek digital saya hanya mengingatkan saja, Pak. Kita tahu kita kebobolan kemarin ini, tingkatkan pengamanan security banking Bapak, data Bapak, karena yang tadi disampaikan oleh teman saya itu kan memang terjadi. Suka tidak suka kita enggak bisa menutup mata penipuan perbankan ini meningkat Pak,” jelas Evita.
Jurnalis:Rendy Fitria