Aceh, beritalima.com| – Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mendorong pembentukan Program Studi (Prodi) Kedokteran di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Aceh, sebagai respons atas kebutuhan tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara medis, tapi juga memahami konteks kebencanaan yang kerap melanda Aceh.
Dorongan tersebut disampaikan Selly saat kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di Banda Aceh (12/12). Ia menilai, posisi Aceh sebagai wilayah rawan bencana semestinya diiringi dengan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki sensitivitas sosial, kultural, dan keagamaan yang kuat.
“Dengan sering kali terjadinya kebencanaan, sudah selayaknya UIN Ar-Raniry memiliki Prodi Kedokteran,” ujar Selly usai pertemuan dengan Rektor UIN Ar-Raniry.
Menurutnya, UIN Ar-Raniry memiliki basis mahasiswa yang besar dan berpotensi menjadi pusat pengembangan keilmuan strategis.
Apalagi, kata Selly, terdapat sekitar 40 ribu mahasiswa tersebar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), termasuk UIN Ar-Raniry, yang membutuhkan perhatian serius dari negara, khususnya Komisi VIII DPR RI.
“Pak Rektor menyampaikan bahwa ada sekitar 40 ribu mahasiswa di KTKIN, salah satunya di Ar-Raniry. Ini tentu bukan angka kecil dan perlu dukungan kebijakan, terutama untuk program-program strategis,” paparnya.
Ia menambahkan, pembentukan Prodi Kedokteran tidak sekadar memenuhi kebutuhan akademik, melainkan menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan Aceh. Lulusan kedokteran dari UIN diharapkan mampu mengintegrasikan keilmuan medis dengan nilai keislaman dan pemahaman lokal.
“Agar ke depan, para lulusan UIN ini bisa mengerti dan memberikan pengabdian mereka untuk bangsa dan negara, khususnya untuk Pemerintah Provinsi Aceh,” kata politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Meski demikian, Selly menekankan proses pembentukan prodi tetap harus berjalan sesuai mekanisme dan regulasi. Ia menyebut, usulan Prodi Kedokteran UIN Ar-Raniry telah melalui tahapan internal dan kini berada pada proses di Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
Selly memastikan, Komisi VIII siap memberikan dukungan penuh sepanjang persyaratan administratif dan akademik terpenuhi. Jika persetujuan diberikan, Kementerian Agama bersama Kemendikbudristek diharapkan segera mendorong realisasi prodi tersebut.
“Harapannya, UIN Ar-Raniry bisa berkembang menjadi fakultas yang tidak kalah saing dengan UIN Syarif Hidayatullah dan menjadi rujukan pendidikan kedokteran berbasis keislaman dan kebencanaan,” ungkapnya.
Jurnalis: rendy/abri








