Komisioner Tapera: Dibangunnya Perumahan dan Permukiman di Cilengsi Karena Fasum – Fasosnya Dilengkapi

  • Whatsapp

Cilengsi Bogor | beritalima.com – Dari 25.600 unit rumah di 100 lokasi atau 35 dari 38 Provinsi seluruh Indonesia namun yang tidak ada 3 Provinsi diantaranya adalah Provinsi Papua, Papua Pegununan, dan Papua Barat Daya.

 

Kemudian yang menjadi pertimbangan Heru Pudyo Nugroho selaku Komisioner Tapera terhadap pembangunan perumahan Pesona Kahuripan, karena lokasinya sangat mudah dijangkau dan bisa dari akses tol. Kualitas rumahnya bagus, fasum – fasosnya bagus kemudian hamparan tanah yang disiapkan ada 4 hektar.

 

Untuk lokasi acara menurut Heru, semuanya sudah tersedia, akses jalannya bagus sehingga lebih muda untuk penataan kegiatan akar masal yang rencananya ada ekapo properti. Penjaring minat bekerjasama dengan APINDO, KADIN dan sebagainya serta dari perusahaan pemasaran sendiri.

 

“Jadi itu ada beberapa event yang kita laksanakan sekaligus, karena momentumnya kita mengundang Bapak Presiden,” jelas Heru kepada temen media, Senin (1/9/2025).

 

Lebih lanjut mengenai fasum dan fasos yang tersedia pada perumahan Pesona Kahuripan, terdiri dari akses jalan lebar, drainasenya bagus, tidak banjir. Kemudian ruang terbuka hijau ada, lalu masjidnya tersedia.

 

“Untuk kuburan tidak menjadi persyaratan wajib tapi pengembang, saya kira sudah bekerjasama dengan pemerintah desa terkait dengan penyediaan lahan untuk pemakaman,” jelasnya.

 

Ditempat yang sama, usai penyerahan kunci rumah dari tangan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) secara simbolis diberikan kepada keluarga Affan Kurniawan korban lindas rantis Brimob. Penyerahan kunci rumah itu disaksikan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, Komisioner Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Direktur PT HAS.

 

Menteri Dalam Negeri terhadap kebersihan lingkungan, ditegaskan bahwa semua daerah punya perda dan ada peogram Waste to Energy menggunakan teknologi.

 

“Kewajiban untuk kebersihan sampah ada mekanisme hulu dan mekanisme hilir. Hulu menyertakan masyarakat dari rumah rumah dipilih yang organik dan non organik. Yang non organiknya nanti didaur ulang menyertakan berbagai macam platform swasta yang bisa direcycle,” terang Mendagri.

 

Kemudian yang organiknya diungkapkan Tito, itu disiapkan lalat, kemudian dia (lalat) nanti akan dimakan jadi belatung, belatungnya kemudian dipanen untuk pangan ikan, makan ternak.

 

“Itu contoh yang bagus di Banyuwangi, di Sumedang, itu bagus. Kemudian di Klungkung, itu juga bagus.

Jadi TPA-nya sepi, TPA-nya tempat pembuangan akhirnya sedikit, karena semua sudah habis di tingkat hulu di masyarakat,” tandasnya.

 

Nah mekanisme kedua lanjut Tito, umumnya di kota-kota, ini berbasis hilir. Masyarakat hanya ngumpulin di box sampah, setelah itu nanti dikirim ke tempat pembuangan akhir.

 

“Nah ini ada program namanya Waste to Energy, program menggunakan teknologi, nanti dikumpulkan. Ada 33 daerah pengelola sampah di Indonesia sedang menunggu terbitnya peraturan presiden (Perpres) baru yang akan mengatur Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PLTSa/PSEL). Minggu ini Perpresnya keluar,” terang Tito

 

Revisi Perpres ini bertujuan untuk menyederhanakan perizinan, pengelolaan, dan pembayaran, serta memperluas target pembangunan PLTSa menjadi 33 kota yang menghasilkan sampah lebih dari 1.000 ton per hari.

 

“Itu minimal seribu ton, seribu ton per hari per daerah. Kalau Jakarta cukup, nah kalau yang nggak cukup nanti gabungan daerah lain,” tandasnya.

 

Setelah itu tambah Tito, nanti akan dibakar insinator sehingga akan dia menghasilkan energi, energinya akan dibeli oleh PLN untuk listrik.

 

“Nah sisanya juga akan dibuat briket, briket ini juga dipakai untuk bahan bakar juga. Itu namanya Waste to Energy di 33 titik. Perpresnya saya kira minggu ini keluar,” pungkasnya.

 

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait