JAKARTA, Beritalima.com– Dampak wabah pandemi virus Corona (Covid-19) telah menjalar ke berbagai sektor kehidupan masyarakat seperti energi, pariwisata, infrastruktur, minerba, dan logistik. Untuk itu Komite II DPD RI ingin mendengarkan secara langsung dari Kementerian Badam Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menghadapi pandemi Covid-19 melalui program strategis nasional BUMN dan pelibatan pekerja lokal di daerah.
“Berdasarkan identifikasi dan isu strategis yang telah dihimpun Komite II DPD RI, ada dua permasalahan yakni dampak Covid-19 di berbagai sektor dan kedua tenaga lokal,” ucap Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai saat Rapat Kerja secara Virtual dengan Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Selasa (15/9).
Dijelaskan, dampak pandemi Covid-19 bagi kinerja BUMN sangat signifikan terutama pada sektor energi, pariwisata, infrastruktur, minerba dan logistik dengan perubahan pendapatan pada kuartal II 2020. “Sebagai Ketua Satgas Covid-19 kami ingin mengetahui langkah-langkah Kementerian BUMN dalam mengatasi pandemi Covid 19 di daerah,” ucap Yorrys didampingi Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri.
Senator dari Dapil Provinsi Papua itu menambahkan, terkait dengan Proyek Strategis Nasional di berbagai daerah. Untuk itu, Komite II DPD RI ingin mengetahui program-program prioritas Kementerian BUMN yang dapat melibatkan Anggota Komite II DPD RI. “Kita berharap dapat melibatkan kami serta tenaga kerja lokal pada setiap program dan proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian BUMN guna mendorong perekonomian di daerah.”
Komite II DPD RI juga ingin mendengarkan penjelasan dari Menteri BUMN baik dalam pertemuan ini maupun disampaikan secara tertulis agar memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap peran serta Kementerian BUMN. “Seluruh masukan, aspirasi, dan rekomendasi, akan dicatat dan akan ditindaklanjuti sebagai bahan pembahasan dengan mitra kerja dan mitra terkait lainnya,” kata Yorrys.
Pada kesempatan itu, Erick Thohir menjelaskan, pihaknya memiliki Program Utama Satgas salah satunya merencanakan dengan matang program kerjasama pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin dan obat-obatan pembentuk anti body serta daya tahan tubuh dalam satu tahun ke depan. “Nanti kita juga ada terapi penyembuhan berkelanjutan.”
Ditambahkan, dalam program Indonesia Bekerja, telah memberikan bantuan presiden produktif dan usaha mikro seperti program padat karya oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Perikanan, Kementerian PUPR dan program padat karya pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan. “Program padat karya ini akan melibatkan banyak pekerja lokal karena proyeknya berada di daerah-daerah. Ini sekaligus program percepatan penyerapan tenaga kerja.”
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komite II DPD RI Abdullah Puteh mengharapkan, Menteri BUMN bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat pinjaman seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Saya berharap Pak Menteri bisa membantu KUR, sehingga masyarakat yang kurang modal bisa mengembangkan usahannya,” kata dia.
Anggota DPD RI asal Provinsi Riau Edwin Pratama Putra berharap, Menteri BUMN untuk mempekerjakan tenaga lokal pada handover PT. Cevron Pasific Indonesia. “Saya berharap Pak Menteri memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam handover dengan Cevron,” harap dia. (akhir)