JAKARTA – Penyelenggaraan kompetisi olahraga tak luput dari dampak pandemi Coronavirus 2019 atau COVID-19. Berbagai upaya dilakukan pihak-pihak terkait untuk memulai pelaksanaan musim lanjutan olahraga bola basket dan sepak bola di Tanah Air.
Sebelum memulai kompetisi untuk dua cabang olahraga tersebut, nota kesepahaman dan kerja sama dilakukan untuk menjamin pelaksanaan dengan memperhatikan secara penuh protokol Kesehatan. Penandatanganan dokumen tersebut dilakukan antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan beberapa pihak pada hari ini, Kamis (17/9).
Pertama, penandatanganan nota kesepahaman antara BNPB dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tentang penanggulangan bencana pada bidang kepemudaan dan keolahragaan. Selanjutnya ada tiga nota kesepahaman lain, yakni antara BNPB dengan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), BNPB dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Penandatanganan dokumen terakhir mengenai perjanjian kerja sama antara Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB dengan PT Bola Basket Indonesia.
“Perjanjian kerja sama atau PKS antara BNPB dan PT Bola Basket Indonesia memiliki ruang lingkup mengenai penerapan pedoman Kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga yang aman COVID-19,” ujar Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja dalam pesan pembuka acara yang digelar secara virtual pada Kamis (17/9).
Penyelenggaran kompetisi kedua jenis olahraga ini tentu telah ditunggu oleh para penikmat olahraga dan tentu juga para atlet. Di sisi lain, kompetisi juga meningkatkan kualitas para atlet itu sendiri.
“Kompetisi ini akan kembali meningkatkan kualitas olah ragawan kita, yang memang harus mampu mempertahankan keterampilan maupun kemampuan fisiknya. Juga, menjadi hiburan bagi masyarakat kita dalam menjalankan hidup di masa pandemi ini,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan, dengan dapat berjalannya liga profesional bola basket ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi bola basket Indonesia yang khususnya menjelang pelaksanaan FIBA Asia Cup 2021 dan World Cup 2023 mendatang.
“Serta dapat memberikan hiburan kepada masyarakat penggemar olahraga, khususnya penggemar olahraga bola basket,” ucap Danny.
Pada kesempatan itu, ia berpesan bahwa pelaksanaan kompetisi bola basket Indonesian Basketball League (IBL) melakukan pengawasan dalam implementasi kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Muhammad Iriawan menyampaikan bahwa PT LIB sebagai operator Liga 1 dan Liga 2 akan kembali melanjutkan kompetisi. Liga 1 akan dilanjutkan mulai 1 Oktober 2020 dengan mempertemukan antara PSS Sleman dan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
“Kemudian Liga 1 akan dimulai pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Sebanyak 24 tim peserta dibagi ke dalam 4 grup dengan 4 tuan rumah. Finalis akan lolos ke Liga 1 pada 2021,” terangnya.
Iriawan menambahkan bahwa kelanjutan Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa. Ada enam tim di luar Pulau Jawa yang akan menjadikan Provinsi Yogyakarta dan Kota Malang sebagai home base mereka.
Doni yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa ia mengharapkan kompetisi yang bergulir Kembali dapat menjadi simbol terhadap terlaksananya sebuah erah kehidupan baru, sebuah masyarakat yang tetap produktif dan aman COVID-19.
“Semoga, penandatanganan nota kesepakatan ini, dapat menjadi awal yang baik bagi geliat olah raga di negeri kita. Selamat berkompetisi, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara penuh,” tambahnya.
Menutup acara penandantanganan nota kesepahaman, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala BNPB dan berbagai pihak untuk komitmen dalam penyelenggaran kegiatan kompetisi olahraga sepakbola dan basket. Ia berpesan untuk penyelenggaraan kompetisi tanpa dihadiri para penonton mengingat masih adanya penyebaran virus SARS-CoV-2.
“Dengan pergertian dan pengalaman sangat tinggi dan arahan Pak Doni jelas. Ini harus menjadi komitmen bersama. Pemerintah sekuat tenaga menanggulangi pandemi ini sehingga tidak terjadi klaster baru dari kegiatan ini,” pesan Amali.
Terkait dengan rencana kompetisi, Kemenpora akan memonitor penyelenggaraannya dan berharap BNPB akan membantu untuk melakukan supervisi.