Timika,beritalima.com. Lima unsur komponen KPU, Pemerintah Kabupaten, TNI/Polri, Peserta pemilu dan Media harus kompak, humanis dan sinergi guna mendukung pesta demokrasi yang aman dan sejuk di kabupaten Timika tanpa ada Golput, Rabu (3/04).
” pesta demokrasi ini harus kita kawal maka kita tunjukkan bahwa kita mau melaksanakan pesta demokrasi ini dengan bermatrabat tidak ada yang golput karena ini menyebabkan petimpangan, satu suara itu sangat berpengaruh.” ujar Kapolres Mimika AKBP Agung Marliyanto dalam kegiatan silaturahmi pemda dan forkompinda bersama tokoh adat, tokoh masyarakat di salah satu hotel.
Salaah satu komponen penting dalam pesta demokrasi yaitu media, pemberitaan media semalam ini di Timika dinilai cukup berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan pesta demokrasi yang sudah memberikan sumbangsi pemberitaan yang edukatif dan berimbang sehingga masyarakat bisa menilai situasi dan kondisi kamtibmas di Kabupaten Timika saat ini.
” situasi ini yang harus dipertahankan sehingga tercipta pemilu yang aman dan tenteram, ” kata kapolres.
Menambahkan terciptanya situasi kondisi keamanan jelang pemilu Polres Timika menggelar silaturahmi bersama pemerintah daerah jajaran TNI, Panwaslu, Lembaga Adat, Kepala Kampung dan Peguyuban, sampai sejauh ini tidak ada hiruk pikuk ini merupakan komitmen bersama untuk ciptakan situasi keamanan.
“maka dalam setiap kali ada masalah diupaya penegakan hukum sehingga tidak ada lagi kepolisian di beli atau di bayar, sehingga oknum yang berupaya melakukan aksinya itu lupa daratan namun ketika di berikan efek jerah itu akan dirasakan dan tidak akan mengulangi perbuatanya.” terangnya.
Sementara itu sekda Timika Ausilius You pada kesempatan itu mengajak kepada seluruh masyarakat melalui perwakilan Tokoh Adat, Tokoh Agama, Ketua Paguyuban, Tokoh Perempuan untuk mengajak warga dilingkungan sekitar agar mensosialisasikan tidak ada golput dan datang ke tempat pemungutan suara pada hari H guna memberikan hak suaranya.
” supaya daerah ini aman harus menunjukkan jati diri, saya sesungguhnya jangan bertanya kepada orang lain, kita yang hadir disini adalah orang yang peduli maka tugas sosialisasikan kepada masyarkat di tiap wilayah untuk memahami, mengerti dan menindak lanjuti penting suasana kekeluargaan di Kabupaten Timika harus di jaga. ” kata Sekda.
Selain itu Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio Nainggolan juga mengajak seluruh tokoh adat paguyuban papua dan timika khususnya menjaga papua yang aman damai tidak lagi ada pertumpahan darah di tanah Papua.
karena Pilpres dan Pileg adalah pesta demokrasi itu merupakan pesta rakyat mari kita kawal bersama-sama jadi bukan hanya tugas aparat keamanan tetapi tugas kita bersama.
“62 persen berdasarkan hasil survei kemendagri bahwa warga timika yang mengetahui tanggal 17 april hari pencoblosan maka diasumsikan 36 persen ini menunjukan masih minim, ” kata Dandim.
Oleh karena itu penyelenggara dalam hal ini KPU untuk gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak memilih pada saat pencoblosan sehingga harus datang ke TPS.
Untuk menindak lanjuti permasalahan yang dihadapai saat ini menjelang H-15 ini komisoner kpu devisi teknis Dedi Muambuai. Dengan tegas mengatakan pihaknya sudah melakukan bintek dan mengajak masyarakat untuk menyukseskan pesta demokrasi ini.
” Kami lima komisioner sudah berkomitmen agar penyelengara pesta demokrasi ini berlangsung aman namun juga didukung oleh masyarakat dan semua pihak yang ada saat ini, karena ini amanat negara yang kami pikul” kata Dedy.
Di tempat yang sama Ketua Bawaslu Kabupaten Timika Yonas Janampa, berkomitmen pemilu harus aman, yakni sudah melaksanakan beberapa tahapan baik bimtek dan sosialisasi kepada berbagai komponen masyarakat hingga ke pedagang sayur maupun tukang ojek.
” kami sudah jalankan beberapa tahapan sosialisasi dari pesisir sebentar lagi ke wilayah pegunungan dan di seputaran kota kita juga akan sosialisasi netralitas ASN di kota, ” kata Yonas.
(Timika/lasatia)
