SURABAYA, Beritalina.com-
Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan komitmennya sebagai green campus dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tahun ini, Unair berhasil meraih skor 4,5/5 trees rating dalam pemeringkatan UI GreenMetric (UIGM) World University Ranking. Capaian ini menunjukkan konsistensi Unair dalam mewujudkan kampus hijau yang berkelanjutan.
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi (IDI) Prof Muhammad Miftahussurur dr MKes Sp PD KGEH PhD FINASIM mengungkapkan bahwa skor 4,5 trees rating merupakan bentuk pengakuan atas upaya Unair dalam mengelola lingkungannya.
“Untuk skor trees rating 4,5 artinya kampus sudah memperlihatkan sebuah komitmen yang tinggi dalam menerapkan inisiatif yang berkelanjutan serta kontribusi kampus pada lingkungan sekitar,” terang Prof Miftah.
Prof Miftah menjelaskan bahwa Unair terus meningkatkan jumlah dan jenis fasilitas ramah lingkungan.
“Kami membangun infrastruktur seperti rumah kompos, pengolahan sampah plastik, unit pemanen air hujan (rainwater harvesting), dan menerapkan prinsip green building pada bangunan baru,” ungkapnya.
Selain itu, energi alternatif seperti solar cell, kincir angin, dan energi dari sedimen Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terus dikembangkan untuk mendukung kampus hijau.
“Target kami adalah menempatkan Unair di lima besar kampus berkelanjutan di Indonesia dan 40 besar dunia. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana program-program kami bisa memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” imbuh Prof Miftah
Inovasi dalam Keberlanjutan
Senada dengan Prof Miftah, Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan (DLKKL) Unair, Dr Karnaji S Sos M Si menjelaskan bahwa Unair memiliki beberapa inovasi yang juga meningkatkan nilai Unair dalam UIGM. Inovasi tersebut salah satunya berupa pengelolaan limbah tutup botol plastik.
Unair memanfaatkan mesin penghancur limbah untuk mengolah tutup botol menjadi barang fungsional. Seperti gantungan kunci atau tatakan. Program ini harapannya tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah plastik.
“Kami juga mendorong perubahan perilaku masyarakat. Seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan kesadaran untuk hemat energi. Selain itu, kami berharap masyarakat mulai sadar bahwa pengelolaan lingkungan bukan hanya tanggung jawab institusi, tetapi juga kewajiban individu,” kata Karnaji.
Ia menambahkan, Unair sedang mengembangkan sistem pengelolaan yang melibatkan masyarakat sekitar. Misalnya, limbah tutup botol yang disetorkan masyarakat akan diolah dan hasilnya bisa dimanfaatkan kembali.
“Harapannya, masyarakat mulai berpikir bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Unair berkomitmen untuk terus meningkatkan peringkat dalam UI GreenMetric sekaligus mendukung program pemerintah, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dan visi Indonesia Emas 2045.(Yul)