SURABAYA, Beritalima.com|
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menerima mahasiswa disabilitas peserta Program Magang Community Project pada Kamis, (26/10/2023), di ruang Media Center KPU Jatim, di Tenggilis Surabaya. Kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen KPU Jatim dalam mewujudkan Pemilu Tahun 2024 yang aksesibel.
Selain itu, juga sebagai tindaklanjut atas adanya Perjanjian Kerja Sama antara KPU Jatim dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Mengawali acara, Perwakilan dari PPDI, Fadil menyampaikan tujuan kedatangan para mahasiswa untuk belajar terkait dengan kepemiluan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa disabilitas hanya kekurangan fisik, namun memiliki kemampuan serta hak yang sama untuk memilih maupun dipilih,” katanya.
Ia pun berharap melalui program magang di KPU Jatim, teman-teman penyandang disabilitas bisa banyak belajar, sehingga memiliki pengetahuan dan menyampaikan kepada penyandang disabilitas lain yang ada di sekitarnya.
Mengimbuhkan, Direktorat Disabilitas Unesa, Zainal Abidin mengutarakan rasa terima kasihnya kepada KPU Jatim yang telah memberikan kesempatan belajar mahasiswa disabilitas, serta PPDI yang menjembatani program tersebut.
“Anak-anak ambil ilmu sebanyak-banyaknya selama belajar di KPU, ini merupakan kesempatan yang besar sudah dibukakan kesempatan oleh PPDI dan diterima oleh KPU Jatim. Kami mohon bimbingannya pada KPU Jatim untuk mahasiswa-mahasiswa kami,” tutur Zainal.
Lebih lanjut, Zainal menerangkan Direktorat Disabilitas Unesa sudah fokus ke disabilitas sejak tahun 2012. Saat ini sudah ada 92 anggota mahasiswa disabilitas dari berbagai macam program studi. Dan menjadi satu-satunya universitas negeri yang memiliki Direktorat Disabilitas.
Menyambut dengan hangat, Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan hadirnya mahasiswa-mahasiswa difabel menjadi suport bagi KPU Jatim.
“Hadirnya kawan-kawan menjadi suport bagi kami untuk terus berbenah, serta perbaikan kualitas pemilu kedepan. Pada kesempatan ini, masukan dari kawan-kawan sangat diharapkan,” terangnya.
Gogot menjelaskan pula pendidikan pemilih bagi segmen disabilitas sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, karena disabilitas memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Kedua, disabilitas memiliki keterbatasan aktivitas yang secara tidak langsung berdampak pada kesadaran politik.
“Kemudian ketiga, disabilitas rentan dimobilisasi dan dijadikan komoditas dalam berbagai peristiwa politik. Keempat, keterlibatan disabilitas dalam pemilu dapat memotivasi pemilih lain. Serta kelima tingkat partisipasi disabilitas masih rendah,” papar Komisioner KPU Jatim dua periode ini.
Pada pertemuan pertama Program Magang Community Project ini, Gogot memaparkan pula terkait tahapan Pemilu 2024, kepentingan difabel, hak-hak difabel dalam Pemilu 2024, fasilitas pemungutan suara untuk difabel, persyaratan TPS aksesibel, bantuan pemilih bagi tuna netra atau tuna daksa, layanan ramah disabilitas dalam pemungutan suara, dan sebagainya.
Acara berlangsung mulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Diikuti oleh sekitar 32 orang mahasiswa disabilitas dari Unesa. Kedepan akan ada lagi dua pertemuan kegiatan lanjutan Magang Community Project.(Yul)