DENPASAR, beritalima.com | Buruh Angkut Sampah dan Pemulung merupakan dua profesi yang palin berperan penting menjamin kebersihan di rumah-rumah warga maupun di sudut-sudut perkotaan sehingga terlihat asri. Dua profesi ini secara tidak langsung membantu masyarakat menaggulangi sampah yang dihasilkan oleh limbah industri rumah tangga yang jumlahnya berton-ton di Bali khususnya di Kota Denpasar. Sebagai bentuk kepedulian dan rasa terimakasih serta bertepatan dengan momen Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriyah, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali mengadakan agenda silaturahim dan buka puasa bersama di Lingkungan Buruh Angkut dan Pemulung di Jalan Pulau Roti No 11 B Denpasar, Bali. Kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama diadakan pada hari Minggu (12/5/2019) jelang waktu berbuka puasa. Relawan Komunitas Ngemis Bali menyiapkan hidangan menu berbuka puasa berupa Nasi Kotak, Takjil, dan Air Mineral.
Lokasi pemukiman Buruh Angkut Sampah dan Pemulung berada disebuah tanah kosong yang disewa tahunan. Disini dibangun rumah-rumah kecil semi permanen untuk mereka sekeluarga berteduh dari teriknya matahari dan guyuran hujan. Meskipun jauh dari kata layak untuk disebut sebuah hunian, namun para sosok-sosok mulia ini tidak pernah mengeluh tentang pahit getir menjalani profesi ini. Disini juga terdapat Musholla semi permanen bernama Musholla Al Hidayah. Musholla Al Hidayah selain diperuntukkan untuk ibadah shalat lima waktu juga digunakan untuk anak-anak belajar Al Quran, mengaji setiap sore dan adapula pelajaran Qori (red : seni melafadzkan ayat suci Al Quran dengan irama yang indah), rebana, dai, dan MC.
Sebelum berbuka puasa, perwakilan pemukiman buruh angkut sampah dan pemulung sekaligus Imam di Musholla Al Hidayah, Bapak Sholeh memberikan sambutan mengenai kegiatan buka puasa disana. Ia mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh relawan Ketimbang Ngemis Bali yang tidak malu berbaur dan mengajak berbuka puasa di lingkungan mereka yang terpencil.
“Terimkasih banyak telah peduli dengan kami, mudah-mudahan rezeki adik-adik sekalian dilancarkan, silaurahmi bisa terus terjalin dan kegiatan ini bisa terus dilakukan tidak hanya saat Bulan Ramadhan saja” tuturnya penuh haru.
Sementara itu, salah seorang relawan bernama Ita Ayu Purnawati, mengatakan bahwa melalui kegiatan ini dirinya dapat banyak pelajaran hidup dan merupakan momen yang tak terlupakan.
“Kita dapat berbagi dengan cara yang sederhana dan bermakna bagi mereka salah satunya dengan mengajak berbuka puasa besama. Semoga semakin banyak anak muda yang bisa bergabung dengan komunitas ketimbang ngemis bali untuk bisa melakukan kegiatan positif ini” tandasnya. (HAD)