SAMPANG, BeritaLima.com – Hingga saat ini kebutuhan ASN di Kabupaten Sampang masih mengalami defisit, sehingga untuk mengatasinya ada beberapa hal langkah yang dilakukan oleh Bupati Sampang H.Slamet Junaidi, diantaranya rekrutmen ASN dan PPPK, Bupati Sampang menginginkan agar yang diterima lebih banyak putra asli Sampang dibandingkan dengan yang luar daerah Sampang.
Hal itu disampaikan oleh Sekdakab Sampang H.Yuliadi Setiawan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/9/2021) “Bukannya kedaerahan tapi ada beberapa fakta dari beberapa tahun sebelumnya yang bukan asli Sampang setelah bekerja beberapa tahun dan sudah memenuhi syarat mereka Ngajukan pindah, ini kan rugi,” ucapnya.
Ia juga kambali mengungkapkan, untuk tenaga pendidikan, Nakes dan tenaga khusus lainnya sebenarnya Sampang masih mengalami defisit ASN dan P3K. Sehingga dalam kondisi tersebut, jika yang ada mau pindah keluar dibiarkan tentunya akan semakin menambah kekurangannya.
“Bupati Sampang kedepannya kejadian seperti itu tidak mau terulang sehingga kebutuhan ASN ataupun P3K akan semakin terpenuhi,” timpalnya.
Kemudian yang menjadi alasan utama lebih mengutamakan putra asli Sampang ialah, secara logika kalau asli putra daerah mereka tidak mungkin untuk pindah keluar.
Selain itu, Bupati juga berharap dan menginginkan saat bertemu dengan KEMENPAN-RB agar kedepannya untuk rekrutmen ASN ataupun P3K ada jalur prestasi, sehingga bagi putra daerah berprestasi akan mendapatkan prioritas.
“Semoga saja apa yang menjadi keinginan dari Bupati akan terwujud sehingga bukan hanya di Sampang saja tentu nantinya secara Nasional akan diberlakukan,” harapnya.
Selanjutnya untuk memenej kebutuhan ASN di Sampang khususnya dalam hal pindah keluar kota, Bupati Sampang menolak untuk memberikan ijin.
“Secara umum Bupati tidak akan mengijinkan ASN untuk pindah keluar kota dalam kondisi saat ini terkecuali adanya alasan yang bersifat alasan kemanusiaan,” jelasnya.
Namun demikian alasan kemanusiaan bukan menjadi dasar untuk disetujui, tapi akan menjadi bahan pertimbangan saja, “Yang sering terjadi dalam kepemimpinan sebelumnya bukan alasan kemanusiaan sudah mengajukan pindah, padahal ada sebagian dari mereka sekolahnya dibiayai oleh Daerah,” sesalnya.
Sekedar untuk diketahui, hingga saat ini ASN yang mengajukan pindah keluar kota mencapai ratusan namun tidak diijinkan, dan hanya beberapa orang saja yang memang diberikan ijin karena benar-benar bersifat kemanusiaan dan urgent. (FA)