JAKARTA, Beritalima.com– Kondisi Museum Purbakala Patiayam Kudus, Jawa Tengah mendapat sorotan dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turun membenahi museum yang berada di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah itu
Di museum Patiayam tersimpan ribuan fosil. Namun, museum yang punya gedung berlantai dua itu tidak terawat. Tembok bangunan mulai luntur, lantai museum sudah retak-retak. LaNyalla meminta agar pembenahan segera dilakukan di Museum Patiayam.
“Museum ini memiliki nilai yang sangat luar biasa. Keberadaannya bisa dijadikan tempat belajar, tempat siswa mendapatkan informasi masa lalu, khususnya mengenai peninggalan-peninggalan purbakala,” tutur LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media, Kamis (11/3).
Ditambahkan, jika belum ada anggaran untuk membangun, minimal museum mendapatkan perawatan. “Kemendikbud harus peka soal kondisi Museum Patiayam. Buat pembangunan mungkin belum memungkinkan karena dana. Namun, perawatan harus dilakukan,” tegas dia.
Dikatakan, biaya perawatan yang dilakukan secara rutin sebenarnya tidak terlalu memberatkan. “Biaya itu akan semakin berat jika terjadi kerusakan karena harus diperbaiki. Karena itu, kita meminta Kemendikbud termasuk Pemerintah Daerah bersinergi untuk merawat aset museum ini.”
Museum Purbakala Patiayam diketahui memiliki puluhan ribu fosil hewan purbakala di kawasan bukit Patiayam, diantaranya fosil gajah purba, rusa, hingga hewan laut purbakala. Diperkirakan sekitar 10 ribu lebih fosil yang ditemukan. Namun, yang tercatat ada 8 ribu fosil dan teridentifikasi dalam inventarisasi fosil 5 ribu.
Dijelaskan, jika dikelola dengan baik, museum ini bisa menjadi destinasi wisata yang akan berdampak buat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika dibuat display, tampilan menarik dan spot-spot kekinian, museum ini bisa memiliki nilai tambah.
“Bukan tidak mungkin museum ini bakal ramai dikunjungi. Bahkan museum ini bisa dijadikan sebagai wisata edukasi dengan merangkul pihak sekolah,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)