“Kongres Hutan”, Lukisan Tahun 2001 yang Kian Relevan di Tengah Bencana Banjir

  • Whatsapp

Indonesia, beritalima.com | Di tengah maraknya bencana banjir yang melanda berbagai daerah akhir-akhir ini, sebuah karya seni lawas kembali mencuri perhatian. Lukisan berjudul “Kongres Hutan” karya S. Pandji, yang dibuat pada tahun 2001, kini terasa semakin relevan dengan situasi lingkungan hidup Indonesia saat ini.

Dalam lukisan tersebut, berbagai satwa hutan digambarkan berkumpul dalam sebuah rapat besar. Seekor gorila—yang oleh sang pelukis dikonotasikan sebagai makhluk yang memiliki akal lebih dibanding hewan lain—mengumpulkan seluruh penghuni hutan untuk membahas ancaman nyata yang tengah terjadi di habitat mereka. Melalui bantuan komputer dan proyektor, seekor simpanse putih memperlihatkan tayangan sebuah bulldozer yang tengah merobohkan pohon-pohon besar satu per satu. Suasana itu seolah menjadi alarm keras bagi seluruh satwa hutan bahwa rumah mereka perlahan akan lenyap oleh keserakahan manusia.

S. Pandji menjelaskan bahwa karya ini lahir dari kecintaannya pada lingkungan, terutama hutan yang berperan sebagai produsen oksigen sekaligus penyangga ekosistem. Ketika hutan rusak, air hujan tidak lagi terserap sempurna dan pada akhirnya menjadi bencana banjir akibat meningkatnya runoff air permukaan. Kini, dua dekade setelah lukisan ini diciptakan, pesan tersebut terasa semakin dekat dengan kenyataan.

Yang menarik, dalam kongres hutan itu, tidak ada permusuhan antarsatwa. Singa duduk bersebelahan dengan rusa, katak berada di samping ular, dan predator lainnya bercampur tanpa rasa saling mengancam. Pesan simbolik ini menegaskan bahwa dalam kondisi lingkungan yang terancam, semua pihak—tanpa memandang perbedaan ras, etnik, maupun golongan—seharusnya dapat bersatu menghadapi ancaman yang sama.

Melalui karya “Kongres Hutan”, S. Pandji menyampaikan dua pesan penting:

1. Sindiran kepada para penguasa agar mampu mengendalikan deforestasi, membatasi perizinan pengelolaan hutan, dan memperketat pengawasan terhadap pembukaan lahan.

2. Ajakan kepada masyarakat untuk bersatu menjaga lingkungan serta menghentikan praktik penebangan liar yang merusak ekosistem.

 

Tak hanya melalui lukisan, S. Pandji juga terus menyuarakan kepeduliannya terhadap hutan. Pada tahun 2022, ia membuat sebuah konten khusus mengenai deforestasi dan kondisi perizinan pengelolaan hutan di Indonesia, yang dapat dilihat melalui kanal YouTube miliknya.

Di tengah situasi banjir dan kerusakan lingkungan yang semakin sering terjadi, karya ini hadir sebagai pengingat bahwa alam telah memberi tanda bahaya sejak lama. “Kongres Hutan” bukan sekadar lukisan, melainkan seruan agar manusia segera bertindak sebelum hutan benar-benar kehilangan suaranya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait