SURABAYA, beritalima.com | Masih berlangsung, Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Gedung Kesenian Balikpapan yang telah dibuka oleh Presiden Jokowi pada Rabu (17/3/2021). Seperti kita ketahui, Presiden Joko Widodo mengajak para kader PMII memperkuat jihad kebangsaan dengan membantu pemerintah dalam menghadapi krisis akibat pandemi. Kongres PMII dan menjadi navigasi perubahan. Kongres yang mengusung tema “Organisasi Maju untuk Peradaban Baru” tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi dan Ketua Pengurus Besar PMII Agus Mulyono Herlambang. Salah satu ini dalam Kongres ke XX adalah pemilihan calon ketua Ketum PB PMII dan PB Kopri Masa Khidmat 2020-2022.
Menyikapi bursa kandidat caketum PMII, beberapa aktivis muda nahdliyyin turut berkomentar dan menyampaikan dukungan kepada salah satu bursa caketum yang merupakan putra Bojonegoro, Jawa Timur. Secara terang-terangan, Gus Yusuf Hidayat yang merupakan Sekjen Barisan Gus dan Santri Jatim dan Dr. Lia Istifhama, aktivis perempuan Jatim, memberikan dukungan pada Zulfahmy Wahab
“Sahabat Fahmi sosok yang pas, karena bukan hanya memiliki kemampuan dalam penguatan aswaja di kalangan millennial, namun karakter pemimpinnya juga sangat kuat. Jawa Timur pasti bangga jika dia kemudian terpiilih sebagai Ketum PMII”, terang ning Lia yang juga ketua Perempuan Tani HKTI Jatim dan Wakil Seketaris MUI Jatim (20/3).
Langkah Fahmi yang mendekat ke kalangan literasi digital diyakini karena Fahmi mengerti kekuatan narasi digital untuk memajukan PMII.
“Kami yakin sahabat-sahabat Nusantara berani bersuara dalam frekuensi yang sama di forum kongres nanti agar sosok seperti Fahmi bukan saja layak memimpin PMII tapi juga PMII menjadi lokomotif bagi gerakan Mahasiswa lain dalam memperjuangkan kebangkitan kaum Mahasiswa di era digital dalam rangka memperjuangkan nilai-nilai juang Mahasiswa,” tambahnya. Tak lupa, Lia juga menyampaikan selamat datang kepada sahabat-sahabat di seluruh penjuru Nusantara untuk bersama-sama dalam dialektika kebangsaan mewarnai forum-forum di Kongres PMII dengan gagasan yang menjadi ‘madu’ bagi kejayaan PMII, Nahdlatul Ulama dan NKRI.
“Mas Fahmi itu sosok yang rajin silaturahmi dengan para ulama’. Ini merupakan bukti kedekatannya dengan ulama’ adalah sikap kental tawadhu’nya. PMII jika dibawah komandonya, pasti akan menjadi organisasi yang bukan hanya melahirkan para pemikir dan cendekiawan muda, namun juga menjadi teladan organisasi kepemudaan yang tetap santun dan takdzim kepada ulama’ dan umara’. Bismillah, saya yakin, kans Fahmi kuat untuk menang”, pungkasnya.
Fahmi sendiri, menjelaskan motivasinya sebagai Calon Ketum PMII karena PMII merupakan sebuah organisasi yang besar serta memiliki tugas luhur untuk melakukan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah dan berkomitmen atas keutuhan kemerdekaan bangsa.
“Sebagai organisasi terbesar tentu memiliki tugas besar, yakni menepis paham ekstremisme di dunia kampus dan menghadirkan berbagai inovasi untuk negeri,” ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, untuk menepis paham ekstremisme islam juga menyampaikan bahwa PMII akan memperkuat basis pengetahuan kader sebagai speaker islam rahmatan Lil alamin di kampus-kampus. Serta siap menghadirkan inovasi baru yakni PMII inovation center (PIC) sebagai bentuk sumbangsih untuk negeri.
“Kedepan saya akan membentuk PMII inovation center, dengan harapan kelak menjadi sarana bagi kader-kader PMII untuk memberikan sumbangsih inovasi yang bermanfaat secara luas,” imbuhnya. (red)