Jombang | beritalima.com – Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) akan masuk di Kabupaten Jombang namun baru sosialisasi belum menunjuk pengurus karena masing – masing calon pengurus belum siap mengingat olahraga dan biayanya terbilang bergengsi dari olahraga rekreasi menjadi olahraga prestasi.
“Nanti dikumpulkan lagi kalau sudah ok tanggal 15 Oktober 2021 akan diadakan pelantikan tapi kalau tidak ada yang siap ya tidak ada yang dilantik,” kata salah satu calon pengurus Pergatsi Kabupaten Jombang, Kamis (6/10/2021)
Dijelaskannya bahwa pengurus Pergatsi sudah ada di Provinsi Jawa Timur tinggal pertemuan nanti bagaimana hasilnya karena di daerah lain di Provinsi Jatim sudah terbentuk.
Lebih lanjut diungkapkan Heru Ariwanto, Ketua KONI Kabupaten Jombang menyatakan pada prinsipnya mewadai semua Cabang Olahraga (cabor) yang ada di Kabupaten Jombang, tetapi dengan
“Untuk kabupaten harus ada SK dari Provinsi dan Cabor yang ada di Provinsi harus diambil oleh KONI Jawa Timur,” ujarnya Ketua KONI Kabupaten Jombang, Jum’at (8/10/2021).
Ia pun menyatakan tidak berani menerima cabor baru di Kabupaten Jombang bila belum ada SK dari Provinsi terkecuali Cabor Gateball sudah resmi menjadi KONI Jatim baru bisa menerima dengan persyaratan minimal ada tiga klub. Kemudian ada Muskab, dihadiri oleh pengurus provinsi dan KONI Jatim.
“Setelah lengkap menyurati KONI dibuatkan berita acara untuk dikirim ke provinsi dibuatkan SK. Nanti kalau sudah selesai dikirim ke KONI lalu dirapatkan oleh pengurus harian untuk bisa diterima atau tidak,” tandas Heru.
Diterangkan Ketua KONI Heru, seluruh cabor yang ada di Kabupaten Jombang mendapat uang pembinaan dari dana hibah yang diterima KONI Kabupaten Jombang. “Anggaran KONI Rp2 miliar, tidak boleh lebih dari 30% untuk pengurus kemudian untuk kegiatan baik untuk bimtek maupun untuk puslatcab. Dan diberikan pembinaan untuk masing-masing cabang olahraga,” terangnya.
Dijelaskannya, uang pembinaan yang diberikan pada masing – masing cabor tidak sama seperti yang baru, Menururtnya variatif paling kecil Rp10 juta paling besar Rp60 juta per tahun.
“Karena dalam pemberian uang pembinaan dari KONI pertama dilihat dulu prestasi tingkat Jawa Timur. Ukuran KONI Kabupaten itu adalah Porprov, kemudian jumlah klubnya atau jumlah anggotanya. Itu acuan untuk memberikan uang pembinaan,” tandasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Heru, semua cabang olahraga yang diberikan uang pembinaan yang bervariatif untuk dikelola dan menjadi tanggung jawabnya Cabor. “Cabor menerima uang pembinaan setelah enam bulan karena rancangan anggaran kegiatan diausun mulai Januari.
Reporter : Dedy Mulyadi