SIDOARJO, beritalima.com – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VIII/2023, akan berakhir Sabtu (16/9/2023) besok. Usai gelaran porprov di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang, daerah manakah yang akan ditunjuk tuan rumah porprov IX/2025 mendatang?.
KONI kota Surabaya, Hoslih Abdullah mengaku mendengar informasi dari PB Porprov bahwa penyelenggaraan porprov 2025 dilaksanakan di Malang Raya, yaitu kabupaten Malang, kota Malang dan Kota Batu. Sebaliknya, bukan Surabaya yang ditunjuk oleh KONI Jatim sebagai tuan rumah.
“Info yang saya terima dari PB Porprov seperti itu. Kalau info itu benar dan porprov 2025 digelar di Malang Raya, tentu membuat kami kecewa. Penunjukan itu patut dipertanyakan alasannya,” ujarnya di Sidoarjo, Jumat (15/9) siang.
Cak Dul, sapaan akrabnya, wajar mempertanyakan kebenaran Malang Raya sebagai calon tuan rumah porprov 2025. Sebab, untuk menjadi calon tuan rumah porprov, KONI kab/kota setempat harus mengajukan diri dan memaparkan persiapan menjadi tuan rumah.
“Ibarat menjadi tuan rumah multi even besar, seperti Olimpiade dan Asian Games, setiap negara harus mengikuti biding dengan memaparkan persiapan dan kesiapan jadi tuan rumah. Misalnya, venue, hotel penginapan dan fasilitas penunjang yang lain,” ungkapnya.
Nah, menurut Cak Dul, dalam hal ini, KONI Surabaya sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah porprov 2025 ke KONI Jatim. Pengajuan calon tuan rumah disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) kota Surabaya dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Jatim di Surabaya, akhir Mei 2023 lalu.
Di forum itu, Kepala Disbudporpar memaparkan persiapan Surabaya menjadi penyelenggara porprov 2025. Persiapan itu, antara lain venue, hotel dan sarana penunjang olahraga lain. “Sehingga, Surabaya paling siap menjadi penyelenggara multi even dua tahunan itu,” tegasnya.
Sedangkan kota Malang, lanjutnya, hanya menyampaikan keinginan jadi tuan rumah. Tanpa dipaparkan kesiapan venue dan lainnya. “Probolinggo juga ingin menjadi tuan rumah. Tapi, apa yang disampaikan kedua daerah itu, tak sedetail paparan yang disampaikan Surabaya,” ungkapnya.
Keseriusan Surabaya jadi tuan rumah, tak berhenti disitu saja. Cak Dul menyebut, beberapa hari setelah rakerprov KONI Jatim, pemkot Surabaya berkirim surat ke Gubernur Jatim agar ditunjuk menjadi tuan rumah porprov berikutnya. Nah, apakah langlah serupa dilakukan Malang dan Probolinggo, Cak Dul tidak tahu.
“Lah kok sekarang tiba-tiba muncul informasi Malang Raya bakal jadi calon tuan rumah. Harusnya prosedur jadi tuan rumah porprov diikuti dengan benar. Dua tahun sebelum porprov, calon tuan rumah harus mengajukan diri dengan memaparkan persiapan dan kesiapannya,” jelasnya.
Bukankah Surabaya pernah menjadi tuan rumah porprov 1?. Cak Dul mengakuinya. Namun, dia membantah jika Surabaya dikatakan sebagai penyelenggara. Sebab, penyelenggara porprov 1 kala itu adalah KONI Jatim. “Surabaya hanya kebagian tempat saja,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil belum bisa dikonfirmasi terkait informasi Malang Raya bakal menjadi tuan rumah porprov 2025. Nabil kemungkinan masih sibuk dan konsentrasi penuh pada penyelenggaraan porprov 2023 yang tinggal satu hari ini. (red)