TULUNGAGUNG, beritalima.com- Sosialisasi terkait pembangunan jalan Tol Tulungagung-Kepanjen (Malang), sudah mulai dilaksanakan. Wilayah yang dilalui meliputi Kabupaten Tulungagung, Blitar, dan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Konsultasi Publik Pembangunan jalan Tol bertempat, di Hall Narita Hotel Tulungagung, Jawa Timur. Selasa, (22/2/2022).
Rencananya, jika unsur dan syarat kelayakan terpenuhi, akhir tahun sudah mulai diadakan pembebasan lahan yang akan digunakan Tol.
M. Makrus Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung mengatakan, berharap ketika rencana pembangunan jalan Tol oleh Kementerian PUPR segera terealisasi. Namun, diimbangi masukan dari pihak terkait, terutama aspek dampak pembangunan Tol. Dampak yang negatif maupun positif.
“Dalam konsultasi seperti ini diharapkan dampak negatif bisa diminimalisir, dengan saran dan masukan dari seluruh pemangku wilayah, baik masyarakat, instansi terkait, maupun pemerhati lingkungan,” ungkap Makrus.
Panjang keseluruhan jalan Tol tulungagung- Kepanjen 99,91km,tapi khusus di Tulungagung sendiri hanya sepanjang 33,4 km. Hasil survei yang sudah dilakukan Perencana Jaya, ada 44 Desa dan berada di 7 kecamatan yang menjadi jalur pembangunan Tol.
“Informasi dari Kementerian PUPR, target tahun 2023 proyek tol sudah mulai dikerjakan dan sudah dilakukan projek pengerjaan fisik. Karena menurut informasi,khususnya, wilayah jawa diprioritaskan dan diusahakan selesai di tahun 2024,” terang Makrus.
Menambahkan, untuk Tulungagung- Kepanjen hanya ada 1 exit Tol, dan mungkin nanti terkoneksi dengan tulungagung Kediri. Dimungkinkan menyambung itu juga.
“Jika melihat dari gambar, exit Tol berada di Desa plosokandang. Namun, kita berharap bergeser di daerah ngunut. Karena, ngunut merupakan pusat kota Tulungagung bagian timur,” tutupnya.
Redit tim Pra study kelayakan memaparkan, tahapannya, nanti ada tim dari pembebasan lahan yang lebih detail lagi melakukan sosialisasi karena itu berkaitan dengan pembebasan lahan dan batas-batas rencana pembangunan Tol tersebut.
“Target sebenarnya menyusun draf Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) artinya, masih panjang prosesnya dan ini masih tahap awal paling cepat tahun 2023. Karena terkait dengan RT/RW masing-masing daerah ,makanya kita menyesuaikan,” ungkap Redit.
Pembangunan Tol tulungagung-blitar – Kepanjen, berkaitan dengan trase rencana Tol Malang-Kepanjen.
Tujuannya, selain memangkas jarak dan waktu, pembangunan Tol Tulungagung- Kepanjen juga untuk membangkitkan ekonomi sekitar. Karena kawasan industri yang ada di sekitar Tol, bisa melewati trase ini, dan juga menghemat biaya.
“Untuk perubahan exit Tol, Pemkab bisa membuat pengajuan secara tertulis, memberikan pertimbangan yang sangat jelas,” tambahnya.
“Pesan kami, agar dibantu, karena ini merupakan proyek strategis nasional, dan Pemerintah Daerah dapat mendukung sepenuhnya,” pungkasnya. (Dst).