ACEH, beritalima.com-Minyak bercampur Air yang di jual oleh pihak SPBU Ule Glee kepad konsumen kini sudah masuk bapak baru, setelah duduk persoalan bersama pihak SPBU korban lapor kepada pihak perwakilan pertamina di Banda Aceh sampai kini belum ada titik temu.
Menurut Informasi yang di himpun media ini terhadap korban, T.Iskandar, pada 22-04-2021 menjelaskan, selama ini setelah saya kirim surat ke pihak pertamina sema tiga kali sampai hari ini saya belum terima informasi apa apa dari pihak pertamina,
Saya kenak tipu BBM bercampur Air di SPBU 14-241413 Ule Glee Kecamatan Bandar Dua Kabupten Pidie Jaya Provinsi Aceh yang saya isi ke mobil VRZ Vortuner BL 777 BO yang sampai hari belum ada kejelasan sama sekali.
“Hari ini belum ada respon sama sekali dari pihak pertamina, saya sudah tiga kali mengirimkan surat laporan, untuk permasalahan tersebut sudah saya serahkan kepada pengacara saya, pengacara saya akan lapor permasalahan ini ke pengadilan Negeri ( PN ) Aceh supaya permasalahan ini klir di hadapan pengadilan nanti, sebut Iskandar.
“Saya sudah cukup rugi dengan kejadian tersebut, Mobil saya sudah berdiri di bengkel hampir tiga bulan, pekerjaan saya terhambat dan ini semua siapa yang bertanggung jawab, makanya saya hari ini menuntut pihak SPBU untuk bertanggungjawab terhadap permasalahan yang saya alami.
Dia menambahkan, jika merajuk kepada undang undang Konsumen nomor 8 tahun 1999 jelas jelas sudah menyalahi aturan, dalam UUD tersebut menjelaskan.
Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian yang dialami Konsumen akibat mengkonsumsi jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.
“Jika hal ini tidak selesai di Aceh kita akan buat surat Resmi Ke pihak Pertamina Pusat dan kepada DPR RI yang membidangi Minyak, kita tidak segan segan untuk melapor permasalahan ini di karnakan ini menyangkut orang banyak bukan untuk pribadi saya saja, apa lagi Minyak yang di Jual SPBU Ule Glee tersebut sebelum kejadian saya apakah ada yang tau sudah berapa ton yang terjual Minyak bercampur Air kepada Masyarakat Aceh, apa lagi Pertaminadex itu tergolong minyak mahal, ucapnya,”(**)