SUMENEP, beritaLima – Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bakal menggelar lomba Ayam Bekisar.
Lomba bertaraf nasional tersebut akan digelar pada hari Ahad, 22 Juli 2018 di GOR Akhmad Yani Panglegur Sumenep.
Lomba ayam bekisar ini, akan mengkompetisikan tiga kategori. Yakni, Pratama, Madya dan Utama. Sedangkan Tim Juri berasal dari Jakarta, Malang, Solo, Jogja dan Madura.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, pihaknya bersama pecinta ayam bekisar mengagendakan lomba ayam bekisar sebagai upaya untuk memberitahukan kepada masyarakat, jika ayam bekisar berasal dari Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean atau Pulau Cukir) Kabupaten Sumenep.
Karena itu dengan adanya lomba tingkat nasional ini bisa menggairahkan masyarakat untuk melestarikan salah satu hewan khas Sumenep.
“Lomba ayam bekisar ini sejatinya bukan kegiatan yang baru di Kabupaten Sumenep, sebab ayam bekisar merupakan asli dari Sumenep, meskipun banyak masyarakat yang belum mengetahui asal ayam bekisar ini. Sehingga lomba ini untuk menghidupkan kembali gairah masyarakat memelihara ayam bekisar.” imbuhnya.
Selain ingin menggairahkan pelestarian ayam bekisar, menurut Bupati 2 periode ini, penyelenggaraan lomba itu sejatinya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan memanfaatkan lomba untuk membuka usaha kreatifnya.
“Ujung-ujungnya selain memperkenalkan potensi Kabupaten Sumenep juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi kami berharap dukungan semua pihak semua program pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian melalui sektor wisata.” tuturnya.
Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumenep Sufiyanto menjelaskan, lomba ayam bekisar merupakan ide dari Bapak bupati Sumenep. Dengan tujuan, mengembalikan ayam bekisar yang murni milik Sumenep, dari pulau Arjasa Kangean, yang dikenal dengan pulau Cukir. “Ayam Bekisar ini berasal dari pulau Kangean,” katanya.
Menurutnya, Ayam bekisar ini menjadi maskot Jawa Timur, sehingga harus bisa dikembalikan ke trahnya dengan cikal bakal di Sumenep. Minimal semua orang paham jika ayam bekisar yang sudah dicintai warga Indonesi itu cikal bakalnya di Kangean, Sumenep. “Hak patennya cikal bakal itu yang kita inginkan, ” ucapnya.
Mantan Kabag Humas Setkab Sumenep ini mengungkapkan, juga diharapkan ada produktifitas ayam bekisar. Yakni, orang juga bisa menangkar ayam bekisar itu. “Meski sudah banyak orang yang mulai melakukan penangkaran, pembibiran tapi perlu dimaksimalkan, ” ucapnya.
Ditanya soal penilaiannya? Sufiyanto menegaskan, lomba ayam bekisar ini akan dinilai bunyinya oleh dewan Juri. Sehingga, dipastikan lomba tersebut akan berlangsung semarak. “Ayo saksikan lomba ayam bekisar ini. Sebagai bagian mensukseskan program visit Years 2018,” harapnya.
Sufiyanto menambahkan, jika tidak ada halangan lomba ayam bekisar ini akan dibuka oleh Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim. “Pelaksanaan kegiatan ini hanya satu hari saja, pada Ahad 22 Juli 2018,” tukasnya.
Lomba tersebut akan diikuti oleh 200 peserta dari sejumlah daerah di Indonesia. Peserta datang dari Bogor, Jakarta, Yogjakarta, Semarang, Solo, Trenggalek, Situbondo, Bondowoso, Gresik, Malang, Bali, dan Empat Kabupaten di madura. Menariknya, pada kesempatan bersamaan juga ada lomba ayam kokok bukan ras.
(An)