PIRU-beriaLima.com,- Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) optimis bakal meraih juara umum di ajang Pesparawi tingkat Provinsi yang ke-10 di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Tahun 2017 ini.
Hal ini dingkapkan Ketua Lembaga Pesparawi Malteng, Julius Boro. Menurutnya, untuk meraih juara umum pada ajang tahunan umat Kristiani ini, bukan hal baru bagi kontingen yang dipimpinya itu, sebab, kontingen pesparawi kabupaten Pamahanunusa itu, sudah pernah menjuarai ajang tingkat provinsi yang ke-delapan di Malteng pada 2011 lalu. Karenanya, untuk meraih meraih kembali juara itu, dirinya optimis akan meraihnya.
“Dan kali ini kita bertekad seijin Tuhan Yesus kita ingin untuk merebut kembali lambang supermasi pesparawi itu untuk kita bawa ke Maluku Tengah,”kata Boro kepada media ini di Piru, Minggu (19/11/2017).
Seperti biasa, Peserta Kontingen Malteng, siap ikut dalam seluruh mata lomba di ajang Pesparawi ke-10 ini. Pesertanya tambah dia, sudah sangat siap menunjukan bakat dan kelebihan mereka dalam setiap mata lomba yang akan di perebutkan itu. Sehingga ruang untuk menjadikan Malteng juara umum yang ke-dua kalinya menjadi sangat terbuka.
“Seluruh peserta lomba kontingen pesparawi kita sudah sangat maksimal dan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk minimal di masing-masing kategori lomba itu kita akan mendpatkan predikat pertama,”kata dia, penuh percaya diri.
Dengan semanagat Tabaos Pamahanu Nusa,kedatangan para peserta kontingen asal Malteng bertekad bukan saja untuk mempersembahkan juara umum bagi daerahnya namun, lebih dari itu, kontingen Malteng lanjut dia, datang demi Kemuliaan Tuhan Yesus, dan berbagi damai serta suka cita bagi seluruh umat di Kabupaten Saka Mese Nusa, sebagai Tuan rumah ajang keagamaan umat Kristiani tersebut.
“Dan satu motovasi utama adalah bagaimana kita melakukan sebuah persembahan pujian dan penyembahan itu kemudian menjadi yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan. Itu yang tujuan yang paling utama,”jelasnya.
Meski punya motovasi meraih juara umum sangat besar, namun bukan hal utama bagi mereka di ajang tahunan ini untuk meraih juara. Tambah dia lagi, perkara juara adalah persoalan ke-dua. Tetapi nilai yang utama yang harus diraih adalah bagaimana menjadikan puji-pujian itu sebagai sesuatu kidung yang bermakna untuk kemuliaan Tuhan.
“Pasti sebagai peserta lomba kita juga punya motivasi ada yaitu ada bagaimana untuk kita bisa mempersiapkan diri yang terbaik untuk menjadi yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan,”pungkasnya.(Jossy)