Kopenima Desak Polda Jatim Usut Penyalahgunaan Hijab oleh SDS dan JH

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Puluhan massa Komite Anti Penista Agama (Kopenima) menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Jatim. Mereka mendesak Polda Jatim segera menindaklanjuti laporan penggunaan hijab syar’i oleh SDS dan JH, pelapor pada kasus kekerasan seksual Julianto Eka Putra. Rabu (12/10/2022).

“Aksi ini menindaklanjuti pengaduan kami ke Polda Jawa Timur ada 29 Agustus 2022 atas dugaan penistaan agama. Terlapor diketahui penganut Nasrani. JH ber-KTP Nasrani, SDS ber-KTP Islam namun pada tahun 2011 telah dibaptis dan surat baptis keluar pada tahun 2021,” ujar Korlap Aksi, Achmad Mustajib.

Dikatakan Mustajib, pihaknya mengadukan SDS dan JH karena perbuatannya berpotensi memecah belah kerukunan antar umat beragama.

“Tindakan SDS dan JH mengesankan diri sebagai Muslimah yang menjadi korban kekerasan seksual. Keduanya berusaha membangun opini umat Islam agar bersimpati untuk kemudian memusuhi pelaku kekerasan seksual yang notabene beragama Nasrani,” katannya.

Karena itu lanjut Mustajib, Kopenima mendesak Polda Jawa Timur untuk menindaklanjuti kasus dugaan penistaan agama. Pihaknya juga mengutuk penggunaan hijab syar’i oleh SDS dan JH yang notabene penganut Nasrani agar tidak lagi menggunakan simbol-simbol agama sebagai alat kebohongan.

“Kami dari Komite Aksi Penistaan Agama mendesak Polda Jatim menindaklanjuti pihak-pihak yang terlibat dalam kebohongan publik terutama pihak-pihak yang mendorong membangun opini berhijab,” urai Mustajib.

Pihaknya juga mendesak Polda Jatim segera mengambil tindakan atas penggunaan simbol-simbol agama oleh SDS dan JH sebagai alat mencari simpati dari umat Islam.

“Kami masih percaya pihak Polda Jatim dapat menindaklanjuti mengusut kasus ini. Disaksikan bapak-bapak polisi di sini, sikap kami jelas agar kasus ini segera diusut tuntas,” tandas Mustajib. (Han)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait