Kopi Ekselsa Perlu Investasi Agar Bisa Dipasarkan Keluar

  • Whatsapp

JOMBANG, beritalima.com – Kopi exelsa dikenal sejak masa kolonial Belanda, tepatnya sekitar tahun 1800 telah membangun kebun – kebun kopi di dataran tinggi Wonosalam, Jombang, Jawa Timur. Banyak varietas kopi yang dihasilkan petani diantaranya kopi robusta, arabika, dan exelsa. Konon kabarnya, kopi exelsa ini memiliki citarasa yang tinggi, bentuknya seksi dan unik.

Rasa kopi ini selain memiliki rasa pahit yang dominan, juga ada rasa manis, masam, dan sepat. Namun rasa gurihnya tak ketinggalan dengan kopi yang lain, rasanya sulit didapatkan dari kopi jenis lain, apalagi kopi pabrikan. Memang harga kopi ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kopi robusta ataupun arabika, karena jumlah tanaman yang produktif semakin lama semakin berkurang.

Kabarnya untuk menghasilkan cita rasa yang istimewa, harus langsung diseduh air mendidih dari tungku. Bukan air panas dari dispenser atau termos. Setelah diseduh dan diaduk, bisa juga cangkir atau gelas ditutup 1-2 menit. Dengan cara ini ini maka kopi akan benar-benar “matang” saat diseduh dan akan menghasilkan endapan/ampas di bagian bawahnya. Jika kopi ini diseduh dengan air yang tidak mendidih, biasanya rasa yang dihasilkan kurang “optimal” dan membuat perut kembung kalau kita meminumnya.

Lebih lanjut pohon kopi ini sebagian besar dihasilkan petani kopi yang ada di Desa Carangwulung, Sambirejo, dan Jarak. Maka dari itu dikatakan
Danny, Kepala Bidang Penanaman Modal di kantornya, Rabu (10/5/2017) menyatakan bahwa manakala ada investor yang ingin menanamkan investasinya di Wonosalam, menurutnya terbuka lebar siapapun yang berminat.

“Selain mempromosikan kopi ekselsa ke luar melalui investor, kami juga akan memperkenalkan Jombang secara utuh,” tegasnya kepada beritalima.com.
Lebih jauh disampaikan Iksan Gunajati Kepala Badan Perencanaan Pembangun Kabupaten Jombang, dalam pernyataannya menyatakan akan merapatkan semua pihak yang terkait dengan produktifitas dan pemasaran kopi ekselsa melalui Sistem Inovasi Daerah. Ia pun menjelaskan akan memfasilitasi dan membahas secara bersama agar kopi yang dihasilkan oleh petani yang ada di Wonosalam, bisa dipasarkan keluar dengan dukungan teknologi.

“Kopi exelsa yang nantinya diupayakan untuk diangkat agar perdagangannya ke luar daerah. Oleh karena itu perlu dirapatkan yang nantinya akan dihadiri komunitas pecinta kopi dan mengundang pakar di bidang perkopian dan narsum – narsum lainnya termasuk dari badan penelitian,” imbuhnya. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *