SITUBONDO, beritalima.com | Tujuh hari pasca tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning di perairan pulau Giliraja Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep menyisakan trauma yang mendalam terhadap dua keluarga korban meninggal yang berasal dari Situbondo.
Perwakilan keluarga almarhum Sumarni, Sadrio dan almarhum Sima, Jubri menyampaikan masih merasa terpukul atas musibah yang menmpa keluarganya saat ditemui awak media Rabu,26/07/2023 dikediamannya Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan dan Klatakan,Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.
Sadrio menceritakan bahwa almarhum Sumarni dan anaknya, Irianti yang berumur 9 tahun berangkat ke pulau Giliraja Sumenep bermaksud untuk menjenguk anaknya yang baru melahirkan.
” Almarhum berangkat setelah acara tahlilan disini,mertuanya meninggal mas. Dia membawa anaknya naik kapal motor Putri Kuning di pelabuhan baru Panarukan tujuan pulau Giliraja,Kecamatan Giligenting Sumenep, “jelas Sadrio, adik ipar Almarhum Sumarni.
Takdir berkata lain, lanjut Sadrio, pada Rabu pagi, 19/07/2023 pihak keluarga mendapat kabar bahwa kapal yang ditumpanginya tenggelam, Sumarni ditemukan meninggal dan dimakamkan di Pulau Giliraja Sumenep sedangkan anaknya Irianti belum ditemukan sampai sekarang.
” Pihak keluarga sangat terpukul mas, apalagi masnya mengabari bahwa Irianti sampai hari ke 7 ini masih belum ditemukan,”kata Sadrio.
Kesedihan yang sama juga dialami pihak keluarga almarhum Sima, warga Pasir putih Situbondo yang jasadnya dimakamkan di Pasir Putih. Jubri suami almarhum Sima menyampaikan tidak ada tanda atau isyarat akan terjadinya musibah ini.
” Almarhum berangkat dengan ibu saya untuk menjenguk anaknya di pulau Giliraja, Ibu selamat tapi istri saya ditemukan meninggal,”ucap Jubri.
Kesedihan dan traumatik dua keluarga atas kejadian tragis tersebut sesuai informasi yang diterima awak media, tujuh hari pasca tenggelamnya kapal motor belum ada perhatian dan bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Situbondo,Menurut pengakuan dua keluarga tersebut bantuan yang ada hanya dari kepala desa setempat dan para relawan.
Ditempat yang berbeda, pihak awak media mendapat informasi dari perwakilan keluarga korban di Pulau Gili Raja, Syaiful Rahman salah satu aktivis sosial di Sumenep bahwa hari ini Dinas Sosial dan tim Basarnas Sumenep sudah mengunjungi dan memberi bantuan ke pihak keluarga korban tenggelamnya kapal motor Putri Kuning.
” Dinas sosial dan tim SAR Sumenep hari ini melakukan kunjungan dan memberi bantuan ke pihak keluarga korban mas,”jelas syaiful saat dikonfirmasi lewat sambungan Whatsappnya.
Diinfokan sebelumnya pada media ini bahwa total korban tenggelamnya Kapal Motor Putri Kuning di perairan Giliraja Sumenep ada 12 orang yang terdiri dari dua orang meninggal, 3 orang belum ditemukan dan 7 orang selamat,Rabu, 19/07/2023. Berdasarkan info terakhir data korban dari Nanang Pujo Prasetiyo Koordinator Unit Siaga Sar Sumenep Basarnas Surabaya melalui sambungan selulernya mengatakan bahwa total korban bukan 12 tapi ada 10 orang setelah kita konfirmasi ke pihak Nahkota dan ABK kapal.
” Total korban ada 10 orang mas, termasuk satu korban atas nama Irianti yang sampai hari ke 7 ini masih belum bisa ditemukan,sesuai aturan perundang undangan maksimal pencarian sampai 7 hari, jika kedepan ada informasi atau tanda tanda yang menunjukkan keberadaan korban,tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pencarian lagi,”jelas Nanang.
Berikut data terkini korban kapal tenggelam Kapal Motor Putri Kuning sesuai informasi Basarnas Sumenep :
Korban Selamat
1.Saruji, 55 Tahun,Sumenep (Nahkoda)
2.Subairi,38 Tahun,Sumenep (ABK)
3.Laili, 34 Tahun,Jember (ABK)
4.Barmawi,75 Tahun,Panarukan,Situbondo (Penumpang)
5.Dani,15 Tahun,Sumenep (Penumpang)
6.Herik, 25 Tahun,Panarukan,Situbondo (Penumpang)
7.Jumarwi, 78 Tahun,Kendit,Situbondo (Penumpang)
Korban Meninggal
1. Sumarni, 48 Tahun, Kendit,Situbondo (Penumpang)
2. Sima, 57 Tahun, Bungatan, Situbondo (Penumpang)
Korban Belum Ditemukan
Irianti, 9 Tahun, Kendit, Situbondo (Penumpang), (RH)
