MATARAM NTB,beritalima.com|
Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Nana Sudjana AS, MM menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan ‘Diskusi Terbatas Harian Suara NTB’ dengan Tema: Satu Tahun Zul-Rohmi: Membangun Kebersamaan Untuk NTB Gemilang. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Kamis 19 September 2019. Diskusi diikuti oleh Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Danrem 162/WB, Kajati, Ketua MUI, FKUB, Walubi, PITI-Matakin, Akademisi dan praktisi, bertempat di kantor Surat Kabar Harian Suara NTB Mataram.
Diawali penyampaian Gubernur terkait ide-ide baru ‘to out the box’ dalam membangun NTB dan mensejahterakan rakyat. Satu tahun mulai berjalan untuk mencapai NTB Gemilang dengan:
– Program pengiriman 1000 putera-puteri terbaik NTB yang menimba ilmu pasca sarjana di luar negeri.
– Industrialisasi (smelter industri, lapangan pekerjaan).
– Zero Waste (pengelolaan sampah).
– Pengembangan Pariwisata (KEK Mandalika, Sirkuit MotoGP, pengembangan pulau-pulau, Gunung Rinjani dan Tambora sebagai Geo Park, Wisata Halal, dll).
– Pembangunan megaproyek Kawasan Samota, Bendungan Meninting, Sila, Kareke.
– Pembangunan SDM berdaya saing, Rumah Bahasa, Direct Flight Perth-Lombok, Kapal Fery Surabaya-Lombok.
Wagub NTB menyampaikan program revitalisasi pertanian, Pos Yandu dan Edukasi masyarakat.
Kapolda NTB menyampaikan bahwa soliditas dan sinergitas Forkopimda yang sudah berjalan baik ini agar terus diperkuat. Polri termasuk yang ada di NTB merupakan abdi utama dari nusa dan bangsa. Kami menjamin keamanan wilayah NTB untuk mendukung program-program pemerintah. Berbagai permasalahan yang terjadi dapat kita kelola karena adanya soliditas dan sinergitas Forkopimda seperti saat ini dengan efektifnya Satgas Karhutla, PETI, Pangan maupun Pemilu dan Pilkada.
Ketua MUI menyampaikan bahwa harus ada Perda tentang kehalalan produk makanan, kosmetika dan masalah-masalah yang akan muncul. Ketua Walubi dan Matakin-PITI menyarankan agar dialog kerukunan umat beragama tidak hanya formalitas saja begitu ada kejadian, kebersamaan diperlukan dalam membangun daerah. Rektor UIN sebagai akademisi menyampaikan aspirasi ulama, tuan guru, ustadz dan ponpes tentang perlunya pelibatan masyarakat untuk penguatan kohesi sosial dan kerjasama dalam keberagaman sehingga itu merupakan jaring pengaman sosial.
Kapolda NTB menjelaskan bagaimana peran dan keterlibatan masyarakat untuk memajukan NTB dalam keberagaman, khususnya faktor keamanan yang menjadi syarat untuk pembangunan dan beraktivitas. Keberagaman adalah aset kemajuan yang memiliki potensi dan keahlian sehingga bila kita bersatu padu dalam bingkai kebersamaan, dapat membangun bumi gora ini. Jaring pengaman perbedaan dalam keberagaman tersebut adalah kemanfaatan umum dan penegakan hukum, sehingga setiap pihak tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang melanggar hukum. Masing-masing harus saling menjagĂ diri untuk tidak melampaui batas.(RR)