KP2MI Kawal Pemulangan 33 Pekerja Migran dari Malaysia Hingga Kampung Halaman

  • Whatsapp
KP2MI kawal pemulangan 33 pekerja migran dari Malaysia hingga kampung halaman (foto: istimewa)

Tangerang, beritalima.com|  – Sebanyak 15 orang Pekerja Migran Indonesia atau PMI – yang merupakan bagian dari 33 PMI –  kembali dari Malaysia tiba di Tanah Air (5/11), dan dikawal Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) hingga ke kampung halamannya di beberapa daerah.

Diantara PMI termasuk kelompok rentan yang dipulangkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang, Malaysia ke Indonesia melalui tiga bandara di Tanah Air. “Sebagian besar perempuan, dan ada yang sakit, baik fisik maupun mental yang perlu perawatan lanjutan,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI Muh Fachri saat jemput para PMI di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (5/11).

Fachri menjelaskan, setibanya di Indonesia para PMI dari internasional ini terlebih dahulu akan dibawa ke shelter untuk menjalani asesmen kondisi fisik dan psikologis. “Setelah asesmen, bagi yang sakit akan dirujuk ke rumah sakit Polri untuk mendapat perawatan. Setelah itu, semuanya akan difasilitasi pemulangannya ke daerah asal masing-masing,” jelasnya.

Dikemukakan Fachri, “sebagian besar berangkat secara tidak prosedural, bekerja tanpa dokumen resmi, lalu ditangkap oleh polisi dan imigrasi Malaysia. Mereka yang sudah dipenjara juga akan masuk daftar blacklist selama lima tahun, artinya tidak bisa kembali ke Malaysia untuk bekerja.”

Berdasarkan data kepulangan, semuanya ada 33 PMI, termasuk kelompok rentan. Mereka dipulangkan melalui tiga bandara, yakni sebanyak 15 orang tiba di Bandara Soetta, Jakarta, 16 orang tiba di Bandara Kualanamu, Medan (Sumatera Utara) dan dua orang tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh.

Para pekerja migran yang dipulangkan termasuk kelompok rentan karena sakit, tidak memiliki biaya, atau telah lama ditahan di depot imigrasi lebih dari enam bulan. Beberapa di antaranya menderita gangguan kesehatan hingga kondisi hamil.

“Kami memastikan negara hadir, mendampingi, dan memulihkan kondisi para pekerja migran Indonesia yang bermasalah hingga mereka benar-benar bisa kembali ke keluarga dan membangun hidupnya kembali,” ungkap Fachri.

Jurnalis: abri/dedy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait