Di Forum Jurnalis di Surabaya, Jumat (13/5/2016), Komisioner KPPU Saidah Sakwan dan Kepala KPD KPPU Surabaya Aru Armando mengatakan, ada 5 langkah yang disiapkan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan.
Pertama, KPPU melakukan pemantauan kondisi faktual pasar komoditas pangan. Terus, KPPU juga melakukan kajian dan penelitian untuk pemutakhiran data komoditas pangan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Berikutnya, KPPU siap koordinasi dengan kementerian/lembaga teknis, dinas teknis terkait, asosiasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan yang lain.
KPPU mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memperbaiki mekanisme penyimpanan komoditas pangan. Dan yang terakhir, KPPU melakukan pengawasan terkait perilaku pelaku usaha dalam komoditas pangan.
Menurut Saidah, langkah tersebut perlu dikoordinasikan dengan instansi terkait dengan baik, mengingat kenaikan pangan nyaris terjadi di setiap waktu menjelang puasa dan lebaran.
“Kalau kenaikan wajar karena hukum ekonomi supply and demand tidak menjadi soal, fokus KPPU menjaga agar kenaikan tersebut wajar, bukan karena praktik persaingan usaha tidak sehat,” ujar Saidah.
Kepala KPD KPPU Surabaya, Aru Armando, mengatakan, ada 5 komoditas pangan yang rentan terfluktuasi kenaikan harga, yakni daging sapi, daging ayam, telur, cabai dan bawang merah.
Dikemukakan, KPPU Surabaya telah berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur. “Sehari setelah KPPU Sidak di Nganjuk, TPID yang didalamnya termasuk KPPU melakukan rapat pleno,” kata Aru.
Aru janji segera melakukan koordinasi di wilayah Bali, NTT dan NTB, karena ketiga daerah itu plus Jatim merupakan wilayah kerja KPD KPPU Surabaya. “Kami segera berkoordinasi di Jatim, Bali Nusra,” tandasnya.
Aru berharap langkah-langkah yang disiapkan KPPU Surabaya dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan serta mencegah praktek persaingan usaha tidak sehat.
KPPU Surabaya akan mengambil langkah penegakan hukum jika ada pelaku usaha yang melakukan praktek persaingan usaha tidak sehat. “Tidak ada kompromi. Jika memang ada permainan yang menjurus persaingan usaha tidak sehat, akan kami sikat,” tegas Aru. (Ganefo)