GRESIK,beritalima.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik menggandeng Komunitas Wartawan Gresik (KWG) untuk mensosialisasikan Fasilitasi pendidikan pemilih, di Sekretariat KPU Jl Dr Wahidin, S.H, Gresik, Jumat (3/12/2021).
Dalam acara tersebut, narasumbernya, Komisioner KPU Gresik Bidang Sosdiklah, Parmas & SDM, Makmun dan Ketua KWG M. Syuhud Almanfaluty. Serta sejumlah jurnalis yang turut menjadi peserta.
Ketua KWG Syuhud Almanfaluty mengatakan, menyongsong pesta demokrasi serentak Pileg, Pilpres, dan Pemilukada pada tahun 2024 nanti, partai peserta pemilu sudah mulai starting dengan melakukan penjaringan.
“Mereka (parpol) juga telah menyusun pengkaderan caleg, administrasi yang sudah harus klir di 2022. Sehingga tahun 2023 sudah menyiapkan perang untuk pemilu 2024 termasuk Pilpres dan Pemilukada,” ungkapnya.
Dia juga nengungkapkan, dalam menghadapi pemilu 2024, tak beda jauh dengan pemilu 2019.
Para calon, baik caleg, calon presiden, maupun calon kepala daerah akan memiliki peluang dan tantangan dalam menggaet pemilih.
“Banyak hal yang terjadi di pemilu sebelumnya, para calon imcumbent bisa kalah, baik di pileg maupun pemilukada. Justru calon pendatang baru bisa menang. Padahal, secara modal atau meramut pemilih, incumbent sudah lebih lama,” pungkasnya.
Karena itu, tambah Syuhud, menjaga kepercayaan pemilih agar tak berpaling ke lain hati itu sangat penting dalam menggapai kemenangan, atau keterpilihan dalam pesta demokrasi.
Pemilih itu bukan benda mati yang bisa dipindah kemana-mana. Tapi, kalau pemilih sudah enjoy dan memiliki kepercayaan pada figur calon, maka dia akan sulit berpindah ke orang lain. Tapi kalau sudah tak memiliki kepercayaan, dikasih apapun bisa jadi diterima tapi belum tentu dipilih,” imbuhnya.
Sementara itu, Makmun menyatakan sosialisasi pendidikan pemilih ini penting dilakukan karena berdasarkan evaluasi KPU RI, meski tingkat partisipasi pemilu pada 2019 lalu di Gresik cukup tinggi di angka 80,8 persen.
Baca Juga Temuan Biobaterai Berbahan Limbah, Guru MTs NU Gresik Raih Juara 1 Nasional
Akan tetapi, ada 4 kecamatan yang pastisipasi pemilihnya terbilang rendah. Yaitu, Kecamatan Gresik yakni 65,7 persen. Panceng 71,7 persen. Sangkapura 71,1 persen. Dan, Tambak 69,9 persen, kedua kecamatan terakhir itu berada di Pulau Bawean.
“Keempat kecamatan ini menjadi PR bagi KPU Gresik untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ujarnya.
Makmun menyebutkan sejumlah desa atau kelurahan di Kecamatan Gresik yang partisipasi pemilihnya masih rendah seperti Desa Gapura Sukolilo, Kelurahan Sidokumpul,dan Pakelingan.
“Ini wilayah perkotaan. Tapi mengapa terbilang rendah partisipasi pemilihnya? Jelas beda dengan kondisi di Panceng atau Pulau Bawean karena pemilihnya yang merantau ke luar negeri,” bebernya.
Oleh karena itu, KPU menggencarkan sosialisasi. Termasuk dengan menggandeng KWG. Sebab hal ini dinilai sebagai forum strategis demi membangun kemitraan dengan pilar demokrasi.
“Tentunya juga membantu penyebarluaskaan informasi dalam memberikan pendidikan pemilih,” imbuhnya. (Moh Khoiron)