JOMBANG, beritalima.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Jombang meluncurkan rumah pintar Pemilu atau Gubuk Sosialisasi Demokrasi untuk Rakyat. Rumah itu disingkat menjadi RPP Gusdur untuk masryarakat umum dan bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin mengetahui produk KPU, baik KPU RI, KPUD Provinsi, maupun KPUD Kabupaten/Kota. Rumah pintar ini dimaksudkan untuksharing informasi antara pihak KPU dengan masyarakat yang mengikuti perkembangan pemilihan umum baik pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah.
Demikian hal itu disampaikan Muhaimin, Ketua KPUD Kabupaten Jombang saat sambutan dihadapan Ketua KPU RI Arif Budiman. Lebih lanjut selain dihadiri Ketua KPU RI, hadir pula KPUD Provinsi Jawa Timur, Bupati Jombang, Dandim 0814, Kapolres Jombang, dan Ketua DPRD Kabupaten Jombang. Dan peluncuran rumah pintar itu dibuka secara resmi oleh Arif Budiman, Sabtu (22/4/2017) di kantor KPUD Jombang, Jalan KH. Tamim Romli, Jombang, Jawa Timur.
“Di rumah pintar itu memberikan informasi karena ada Undang – Undang, ada aturan – aturan, dan ada TPS yang saat pemilu nanti menjadi pemilih yang cerdas. Jadi rumah pintar itu tujuannya untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan berkualitas,” ujarnya.
Ditegaskan Muhaimin, siapapun yang datang akan dilayani akan tetapi sebelum datang dan berkunjung ke rumah pintar itu terlebih dahulu memberikan pemberitahuan kepada petugas yang menjaga rumahpintr itu agar tidak berbenturn waktu dengan pejabat KPUD Kabupaten Jombang.
“Di dalamnya ada perpustakaan yang dilengkapi televisi dan video pemilu jadi siapa saja yang ingin bertanya akan tetap dilayani. Jadi ini sosialisasi diberikan secara langsung kepada masyarakat agar pemilih nanti saat pemilu nanti tidak ngawur
Lebih lanjut disampaikan Ketua KPUD Kabupaten Jombang bahwa rumah pintar itu dibuat permanen berdasarkan post anggaran yang dikucurkan dari dana APBN melalui KPU RI sebesar Rp35 juta. Dan rumah pintar itu dijaga oleh petugas KPUD Kabupaten Jombang sendiri secara bergantian sesuai jam kantor dari pagi hingga sore.
“Selain dikucurkan dari dana APBN, KPUD Kabupaten Jombang menerima bantuan dari masyarakat bila ada yang ingin menambahkan karena di areal rumah pintar itu terdapat tiga tempat yaitu ruang tertutup, ruang terbuka, dan panggung demokrasi. Maka dari itu uang sebesar Rp35 juta itu tidak cukup dan membutuhkan bantuan juga dari masyarakat yang hendak membantu. Di panggung demokrasi pun disediakan untuk foto selfi akan tetapi jarak foto dengan panggung demokrasi terlalu dekat karena arealnya terbatas,” pungkasnya. Dedy mulyadi