BANGKALAN, BeritaLima.com- Indonesia menghadapi ancaman kehilangan petani akibat kurangnya minat pemuda untuk mengembangkan sektor pertanian.
Di daerah Kabupaten Bangkalan juga menghadapi masalah sedemikian rupa. Pemuda semakin enggan untuk menjadi petani. Akibatnya, sektor pertanian mengalami penurunan produktivitas.
Untuk meningkatkan produktivitas pertanian Pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada petani.
Alsintan tersebut terdiri dari tiga jenis alat mesin seperti, traktor untuk mengolah lahan, plaan seeder untuk alat tanam, dan combain harfestor untuk alat panen.
Kepala Dispertahorbun Kabupaten Bangkalan, Abdullah Fanani melalui Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Dispertapahorbun Bangkalan Moh. Ridhwan menyampaikan, bantuan Alsintan didistribusikan untuk mendukung produktivitas pertanian seperti tanaman padi, jagung dan kedelai.
Karena kata dia, buruh petani semakin berkurang, sehingga dialihkan menggunakan tenaga mesin.
“Bantuan ini kita arahkan kepada kelompok-kelompok tani yang diharuskan menanam padi, jagung dan kedelai,” tutur Ridwan, Rabu (19/9/2018).
Hasilnya kata dia, untuk di Kabupaten Bangkalan pada saat ini sudah melebihi target produksi yang ditetapkan oleh kementerian pertanian.
“Sampai saat ini kita sudah 3 juta kwintal, atau 300 ribu ton, padahal target dari Kementerian hanya 296 ribu ton,” katanya.
Hal itu kata Ridwan, membuktikan bahwa bantuan Alsintan berhasil menambah hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten Bangkalan.
“Terutama untuk produksi tanaman padi,” imbuhnya.
Pria berkacamata itu mengatakan, Kabupaten Bangkalan saat ini sudah mengalami swasembada pangan.
“Bangkalan untuk saat ini secara defacto sudah swasembada,” tandasnya. (Rus)