JAKARTA, beritalima.com-Berlokasi di Jalan Walang Barat RT 012 RW 09 Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja, Jakarta Utara ruang ukuran kurang lebih 4 x 3 m dimanfaatkan oleh penyanyi lagu “Jatuh Bangun” Kristina untuk membuka Toko Mitra Tani “Cemerlang” untuk menjual sembako murah bagi masyarakat di masa pendemi Covid-19 ini.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo hadir untuk meresmikan Toko tersebut. Dalam kesempatan tersebut Menteri Pertanian RI menyampaikan kepada awak media televisi, online dan cetak, “Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan mencoba memberikan upaya ketersediaan 9 bahkan 11 bahan pokok dasar. Kita berharap ketersediaannya cukup sehingga melakukan stabilitas harga di pasar-pasar,” ungkapnya.
Toko Tani dan agen seperti Kristina yang adalah publik figur mempunyai akses ke Kemeneterian Pertanian dan Kepala Ketahanan Pangan menssuportnya. Syahrul berharap dengan hadirnya agen-agen Toko Mitra Tani di Jabodetabek menjadi salah satu solusi dengan dinamika harga yang cukup tinggi di awal Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H.
Toko Mitra Tani ”Cemerlang” mendapatkan pasokan barang langsung dari para petani tentu harganya lebih murah dengan sistem marketing; semua sistem dipakai.
Kementerian Pertanian bahkan sudah melakukan MoU dengan Ojol (Ojok online) memudahkan semua barang di antar ke Toko. Kuncinya adalah menyangga pasar dan mendekatkan konsumen, terlebih di suasana covid-19 ini sehingga ketersediaan pangan terpenuhi ujar Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu di sela-sela mengikuti acara pembukaan secara resmi Toko Mitra Tani “Cemerlang” di daerah Walang tersebut dan dengan tujuan berbelanja kebutuhan bahan pokok yang murah Ana salah seorang warga mennyatakan, “Kayaknya harga barang kebutuhan pokok di sini bagus,” ungkapnya.
Kristina sebagai penggagas dan pemilik Toko Mitra Tani, “Jadi memang ada berbagai link untuk melakukan pembelian online ataupun langsung. Kebanyakan masyarakat datang langsung karena di sini menjual sembako murah. Aku menjual barang ini di bawah harga pasar, ini tidak bisa dijual lagi hanya untuk pemakai masyarakat sehari-hari, misalnya beras hanya 5 kg, bawang 1 kg per orang,” ungkap Kristina.
“Ini untuk memudahkan masyarakat belanja murah terlebih menjelang Idul Fitri kalau sistem promosi dilakukan dengan suara emak-emak menyambung dari satu orang ke orang lain. Selain melalui youtube pemasaran barang-barang kebutuhan pokok tersebut langsung dari petani makanya harganya murah dan beraspun tidak pakai pengawet,” tegas Kristina. (Johan S).