KSEI: Sepanjang 2018 Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Meningkat 44 Persen

  • Whatsapp
Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi, ketika diskusi dengan puluhan wartawan ekonomi di Surabaya, Jumat (8/3/2019).

SURABAYA, beritalima.com – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), kembali menggelar sosialisasi di Kota Surabaya dan Jombang.

Tujuan kegiatan ini, selain untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia, juga untuk memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.

Surabaya dipilih sebagai tujuan sosialisasi KSEI di awal 2019 ini, karena Provinsi Jawa Timur menempati urutan ke 3 jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia. Dan dari jumlah 111.087 investor di Jawa Timur, 41.607 investor di antaranya berdomisili di Surabaya.

Sedangkan total investor di Pasar Modal Indonesia, hingga akhir Februari 2019, tercatat sekitar 1.729.198 investor, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi, dalam diskusi dengan sejumlah wartawan di Surabaya menjelaskan, beberapa pengembangan yang direalisasikan oleh KSEI mampu memberikan dampak positif bagi Pasar Modal Indonesia.

“Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal,” ujar Friderica, Jumat (8/3/2019).

Disebutkan, sepanjang tahun 2018 KSEI telah merampungkan beberapa pengembangan seperti implementasi C-BEST Next-G, sistem untuk aktivitas penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek yang dikembangkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal.

Berdasarkan data KSEI, pada tahun 2017 – 2018, jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat 44% sepanjang tahun 2018. Kapasitas sistem KSEI generasi terbaru tersebut meningkat 6 kali lipat dan mampu menangani hingga 3 juta investor.

Dikemukakan, KSEI juga mengambil peran penting dalam implementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2), yang mulai diterapkan pada perdagangan Bursa per tanggal 26 November 2018.

Peran KSEI sangat penting dalam proses tersebut, karena penyelesaian transaksi pada 28 November 2018 merupakan penyelesaian transaksi gabungan atas perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+3 hari terakhir (Jumat, 23 November 2018), dan perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+2 hari pertama pada Senin (26 November 2018).

KSEI juga sukses melaksanakan Double Settlement pada 28 November 2018. Dan beberapa pengembangan lain yang tengah dilakukan di antaranya inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai arah pengembangan sektor jasa keuangan Indonesia yang tercantum dalam master plan sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2015 – 2019.

KSEI telah memulai inisiatif ini sejak 2016 dengan target awal adanya pedoman untuk penggunaan aplikasi elektronik dalam pembukaan rekening serta adanya pedoman untuk pembukaan RE agar dapat dilakukan melalui cabang-cabang Bank Administrator RDN.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung mekanisme simplifikasi pembukaan RE dan RDN melalui AKSes Financial Hub di tahun 2019.

Untuk inisiatif strategis yang terakhir berupa Layanan KYC Administrator Agent. KSEI telah memulai kajian pembuatan platform penyimpanan data KYC yang tersentralisasi dan dapat digunakan oleh Pelaku Jasa Keuangan (PJK) untuk sharing informasi KYC sehingga kualitas data nasabah menjadi lebih baik.

Adapun insiatif KSEI yang lain, yaitu e-proxy dan e voting platform, yang mana agar proses RUPS dapat berjalan efisien dan efektif diantara pihak pihak terkait, salah satunya memberikan kuasa untuk menghadiri RUPS dan memberikan hak suara melalui e-proxy dan e-voting platform.

Untuk pengembangan tersebut KARI telah menunjuk Central Securities Depository (CSD) of Turkey – MKK (Merkezi Kayit Kurulusu) sebagai mitra untuk melakukan pengembangan e-proxy and e-voting platform, yang sudah disosialisasikan pada emiten di antaranya di Jawa Timur pada 24 Januari 2019.

Pembaruan Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) juga akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email.

Pengguna AKSes Next-G pun tidak terbatas pada investor saja, tetapi juga masyarakat secara umum. Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman Beranda/Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal.

Dengan berbagai pencapaian dan pengembangan tersebut, KSEI kembali meraih Marquee Award sebagai The Best Central Securities Depository in Southeast Asia in 2018 versi Alpha Southeast Asia, setelah sebelumnya diraih tahun 2016.

Friderica berharap, penghargaan sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara itu dapat memotivasi seluruh insan KSEI untuk bekerja lebih giat guna mewujudkan berbagai program strategis yang telah direncanakan pada tahun-tahun mendatang.

Ditandaskan, tujuan jangka panjang KSEI adalah membangun kapasitas dan kapabilitas perusahaan yang setara dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di tingkat regional dalam menghadapi tantangan globalisasi, mendukung perkembangan industri pasar modal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jasa KSEI. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *