Kualitas Garam NTT Setara Australia

  • Whatsapp

KUPANG,beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengklaim kualitas garam di Nusa Tenggara Timur (NTT) setara atau tidak kalah dengan garam impor dari Australia.

“Potensi garam kita juga besar. Sebagai provinsi kepulauan, kita punya garis pantai yang sangat panjang. Saat ini, pemenuhan kebutuhan garam nasional kita masih melalui impor. Karena itu, kita serius mendorong agar produksi komoditi garam ini terus meningkat dan membawa manfaat ekonomi bagi petani-petani garam kita,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (17/8).

Viktor mengatakan, NTT sangat cocok untuk pengembangan garam karena kondisi cuacanya sangat menunjang untuk menghasilkan garam yang berkualitas tinggi. “ Dari segi kuantitas, NTT punya garis pantai yang panjang sehingga dengan pengelolaan yang baik, maka saya optimis garam NTT dapat memenuhi kabutuhan garam nasional saat ini,”ujarnya.

Ia menambakan, pada 21 Agustus 2019 mendatang, Presiden Joko Widodo akan melakukan panen perdana garam di Kabupaten Kupang.

Dia juga menjalaskan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu daya ungkit peningkatan perekonomian NTT. Potensi-potensi yang dikembangkan pada sektor kelautan perikanan adalah perikanan tangkap dan budidaya, rumput laut, mutiara dan pengembangan garam. Hal yang perlu dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM bidang kelautan dan perikanan serta penyediaan sarana/prasarana penunjangnya.

Untuk potensi lestari perikanan tangkap sebesar 491.700 ton per tahun, dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 393.360 ton per tahun, namun hasil produksi pada tahun 2018 baru sebesar 147.916,64 ton. Pengembangan perikanan tangkap dititikberatkan pada penyediaan sarana prasarana tangkap, pengolahan untuk meningkatkan hasil dan nilai produksi, serta pemasaran.

Sementara produksi rumput laut lanjutnya pada tahun 2018 sebesar 1,9 juta ton lebih. Pada bulan Mei 2019 lalu, tercatat dalam sejarah untuk pertama kalinya NTT melakukan ekspor langsung produk olahan rumput laut berupa ATC Chips sebanyak 25 ton ke Argentina. Pemerintah akan mengintervensi sektor ini mulai dari pembibitan, proses pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran di semua sentra produksi rumput laut, agar terjaga kualitas dan kuantitasnya, sehingga ekspor rumput laut NTT dapat berkesinambungan dengan pasar yang semakin luas.

“Dalam memaknai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini, saya mengajak kita semua untuk terus merawat kebersamaan kita dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu SARA, radikalisme dan hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan kita. Kita wajib menjadi garda terdepan membela bangsa kita dengan secara tegas melawan paham-paham yang anti-Pancasila, anti-NKRI serta menentang keras praktik-praktik terorisme dan korupsi. Kita harus menjadi masyarakat yang nasionalis dan unggul di era pengetahuan ini, agar bangsa kita tidak mudah dikendalikan dan dikuasai oleh bangsa-bangsa lainn,” kata Viktor menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *