TRENGGALEK, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak selaku Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Jatim, melantik Pengurus Daerah IPHI Kab. Trenggalek masa bakti 2021-2026 di Pendopo Kab. Trenggalek, Minggu (5/12).
Usai melantik, Emil, sapaan lekat Wagub Jatim ini berharap para anggota IPHI Kab. Trenggalek bisa ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan, utamanya di Kab. Trenggalek. Hal ini dikarenakan para anggota IPHI berasal dari beragam profesi dan tidak berafiliasi ke organisasi manapun.
“Kami berharap IPHI ini sebagai tempat bernaungnya berbagai elemen dan latar belakang. Tidak ada afiliasi tertentu. Jadi ini upaya mengikhtiarkan sebuah ikatan persaudaraan haji di Trenggalek. Harapan kami melalui IPHI banyak hal positif yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan Haji Mabrur Sepanjang Hayat,” katanya.
Untuk itu, lanjut Emil, kata kuncinya adalah sinergi dan kolaboratif. Apalagi Ketua Dewan Pembina Pengurus Daerah IPHI Trenggalek adalah Bupati Trenggalek, sehingga sinergi kolaborasi bisa dilakukan dengan baik.
“Semoga kehadiran IPHI di Trenggalek dapat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi banyak program pembangunan yang bisa kita bantu misal bagaimana bersama IPHI mebantu gerakan sosial ‘Gertak’ atau Gerakan Tengok Bawah yang menjadi program andalan Trenggalek dalam mengatasi kemiskinan,” terangnya.
Menurutnya, menjaga kemabruran bukanlah sesuatu yang sederhana. Namun ketika kumpul bersama dalam satu wadah seperti IPHI, maka bisa saling mengingatkan tidak hanya soal ibadah tapi juga hal-hal positif lainnya seperti tentang kemanusiaan dan kesehatan.
“Ketika berada di Tanah Suci rasanya memang ingin ibadah terus, semua proses ibadah terasa sangat mudah dan enteng saja. Tapi tantangannya justru ketika kita kembali ke Tanah Air usai menunaikan Ibadah Haji. Bagaimana amalan-amalan ketika disana bisa kita amalkan disini,” terangnya.
“Kita bersyukur sudah diberi kesempatan menunaikan ibadah haji, karena hampir dua tahun ini karena pandemi Covid-19 maka tidak ada pemberangkatan haji dari Indonesia ke tanah suci. Untuk itu kita patut bersyukur karena tidak hanya diberi nikmat sehat tapi juga materi sehingga bisa ke tanah suci,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa haji tidak sekedar saat proses ibadahnya, tapi juga bagaimana ketika pulang kembali ke tanah air dapat mempraktekkan dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
“Mungkin ketika kita menjalankan proses ibadah haji di Tanah Suci mudah menjalankan, tapi yang terpenting adalah bagaimana ketika pulang ke tanah air. Sanggupkah kita mengamalkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua bisa bersaudara terus tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Daerah IPHI Trenggalek masa bakti 2021-2026, dr.H. Moh Rofiq Hindiono,M.M.RS mengatakan bahwa mayoritas yang sudah haji adalah lansia, maka salah satu hal yang bisa dilakukan adalah saling mengajak satu sama lain terutama menjaga kemabruran.
Kemudian status ekonomi para haji ini senagian besar adalah menengah ke atas, karena sanggup berhaji maka telah dianggap mampu secara ekonomi. Tidak hanya itu, haji juga merupakan wujud emansipasi perempuan terbesar di dunia, karena jumlah jamaah haji komposisi antara laki-laki dan perempuan hampir seimbang.
“Slogan Haji Mabrur sepanjang hayat sangat mudah diucapkan, susah dilaksanakan. Untuk itu melalui pertemuan ini kita bisa saling mengingatkan dan menjaga kemabruran haji. Terlebih dalam kondisi pandemi kita bisa saling menjaga baik kesehatan dan saling melindungi keluarga dan sekitar, tetap patuhi protokol kesehatan dan tetap ikuti vaksinasi,” pungkasnya.
Adapun susunan Pengurus Daerah IPHI Kab. Trenggalek masa bakti 2021-2026 yang baru saja dilantik diantaranya, Ketua dr.H. Moh Rofiq Hindiono,M.M.RS, Sekretaris Dr. H. Yumnan Abadi, dan Bendahara Ir. H. Rahmad Purwanto.
(red)