Kuliner Menu Serambi Mekah Menggoyang Lidah Negeri Ngawi Ramah

  • Whatsapp

NGAWI,- Wisata Kuliner saat ini memang menjadi destinasi wisata tersendiri di berbagai kota, selain menjadi daya tarik bagi para
pelancong, kuliner juga menjadi salah satu sumber perbaikan ekonomi bagi masyarakat. Kota Ngawi misalnya, selain memiliki Benteng Van Den Bosch sebagai salah satu ikon wisata, Ngawi juga memiliki destinasi wisata kuliner yang tak kalah menarik dengan kota lain.

Salah satu kuliner yang menarik adalah Kedai Aceh “Bang Jall” yang berada di jalan raya Ngawi-Solo KM 3 ini menawarkan berbagai menu masakan Aceh. Selain Mie Aceh dan Teh Tarik yang menjadi menu andalannya, kedai milik Pratu Muhammad Rizal salah satu anggota
Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad, menawarkan berbagai menu lainnya, seperti Nasi Goreng Aceh, Roti Cane, Kopi Saring, Es Timun Serut, serta aneka hidangan asli Aceh lainnya. Kedai yang buka mulai dari jam 10.00 hingga 22.00 WIB ini tak pernah sepi pengunjung. Mereka mengaku tertarik dan penasaran dengan masakan asli Serambi Mekah tersebut.

Awal mula membuka kedai ini hanya sebagai usaha sampingan di luar dinasnya sebagai anggota Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad saja, namun
karena ramainya pengunjung Rizal dan sang istri merasa kuwalahan hingga akhrinya ia mempekerjakan tiga orang untuk membantu mengelola Kedai Aceh miliknya saat jam dinas, barulah sepulang dinas Rizal datang ke kedai untuk ikut membantu. Demi menjaga keaslian menu Aceh tak tanggung tanggung, Bang Jall sapaan akrab sang pemilik kedai mendatangkan koki langsung dari Aceh.

“Alhamdulillah dalam waktu kurang lebih empat bulan sejak pertama kali berdiri hingga sekarang tak pernah sepi pengunjung, mereka
rata rata penasaran dan ingin mencoba masakan Aceh karena memang di
wilayah Ngawi dan sekitarnya baru pertama dan satu satunya Kedai yang menawarkan berbagai menu masakan asli Aceh “ ujar pria 29 tahun ini.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, “Selain untuk menambah penghasilan, saya ingin memperkenalkan makanan Aceh ke masyarakat sekitar Ngawi agar adat budaya Aceh khususnya makanan dapat dikenal masyarakat luas. Maka dari itu saya mendatangkan langsung juru masak dari kampung saya agar menu yang disajikan benar-benar asli dan dimasak langsung oleh orang Aceh,“ Ujar Bapak satu anak itu.

Terpisah Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald F Siwabessy saat ditemui di kantornya menjelaskan bahwa satuan tidak
pernah membatasi apalagi melarang para anggotanya untuk berkreasi dalam mengatur ekonomi asalkan tidak mengganggu dinas.

“Selama kegiatan mereka positif, tidak bertentangan dengan hukum dan tidak mengganggu tugas pokok mereka sebagai Prajurit saya kira sah- sah saja, apalagi jika mereka mempekerjakan orang lain, itu malah
lebih bagus bisa membantu perekonomian masyarakat. Dengan demikian
Prajurit saya akan lebih sukses, baik dalam ekonomi maupun dalam
menerapkan Delapan Wajib TNI dengan menjadi contoh dan memelopori usaha usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, karena sukses yang sebenarnya adalah dapat memberikan manfaat bagi orang lain,” pungkas pria berdarah Ambon tersebut.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait