SERDANG BEDAGAI-beritalima.com,Bupati Sergai Ir. H. Soekirman menyambut kunjungan audensi berprestasi Produk Domestik Bruto tertinggi dikabupaten Serdang Bedagai dari pertanian pangan,Selasa (14/8/2018) di ruang Kantor Bupati Sergai Jalan Negara,no.300 Sei Rampah.
Hadir dalam acara ini Bupati Sergai Ir. H. Soekirman, Sekdakab Drs. Hadi Winarno, MM, Kadis Pertanian Radianto Panjis, SP, MMA beserta jajaran, serta para Petani Berprestasi.
Sehubungan dengan tema HUT Kemerdekaan RI ke-73 dengan tema Kerja dan Energi, maka sangatlah pantas bahwa para petani berprestasi atas kerja dan energi diberi penghargaan pada puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kabupaten Sergai tepat pada tanggal 17 Agustus 2018 nanti.
“Saya sangat mengapresiasi para petani berprestasi karena saat ini sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tertinggi Kabupten ini adalah dari pertanian pangan mencapai 44 persen,”kata Soekirman.
Di jelaskannya,maksud dihadirkannya para petani berprestasi ini agar dapat mereka dilihat oleh orang lain,serta akan tertarik untuk ikut meniru kerja dan energi yang telah dilakukan para petani berprestasi ini,semangat untuk melangkahkan kakinya melakukan usaha demi masa depan bangsa. Sumber daya alam kita ini masih mentah, jika tidak ada teknologi maka akan sulit kita kelola dalam mencapai daya yang lebih besar untuk kemaslahatan seluruh masyarakat,jelasnya.
Banyak bantuan-bantuan pemerintah yang sampai ke masyarakat setahun atau dua tahun kemudian justru rusak dan terbengkalai, ini sangat disayangkan sebagai contoh banyaknya bantuan rumah kompos, tapi tidak dioperasikan dengan baik sehingga terbenkalai. Mari kita berkaca dari kota Surabaya yang maksimal dalam pemanfaatan sampah plastik yang dipergunakan maksimal untuk bahan keperluan sehari-hari, kita hendaknya dapat melakukan hal yang sama,papar Soekirman.
Masih kata Soekirman, sejak tahun 1990 lalu ada sebuah kelompok pertanian yang dibantu yayasan Bitra Indonesia, dan sampai sekarang kegiatan usahanya masih berjalan dengan baik. Hal ini hendaknya sebagai pemukul bagi kalangan kelompok masyarakat yang menerima bantuan pemerintah, namun justru mengabaikannya hingga rusak dan tidak terpakai.
Memang adalah tugas dan peran pemerintah untuk memperhatikan dan memberikan bantuan sebesar-besarnya kepada para petani, namun kebanyakan tidak maksimal dan bahkan tidak dipergunakan.
Kemudian untuk membantu distribusi beras organik, Pemerintah Daerah akan merencanakan himbauan untuk mengkonsumsi beras organik untuk kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dikelola melalui Koperasi Pegawai Negeri. Termasuk juga rumah sakit milik pemerintah untuk menjadi pelanggan dalam mengkonsumsi beras organik lokal Sergai untuk konsumsi pasien.
Dapat ditampilkan pada peringatan 17 Agustus 2018 dengan gerakan bangkit ini kita dapat terekspos dan momen para pegiat petani, Pemkab Sergai yang sangat menghargai jasa para pahlawan-pahlawan pertanian yang telah berjuang demi masyarakat. “Teruslah melakukan gerakan pembangunan agar Sergai ini dapat semakin unggul, inovatif dan Berkelanjutan”, pungkas Bupati.
Sebelumnya Sambutan Kadis Pertanian Radianto Panjis, SP, MMA memaparkan sektor pertanian telah banyak memberikan andil bagi harumnya nama Kabupaten Sergai pada tingkat provinsi, nasional hingga internasional. Untuk itu, hari ini kita hadirkan para petani berprestasi seperti petani jamur, beras organik, pencipta mesin chopper blender (mesin penghancur limbah sawit),papar Radianto
Petani berprestasi diantarannya, Edi parianto petani jamur yang telah melahirkan 5 varietas antara lain jamur susu atau disebut milky mushroom justru dengan teknologi manual dan otodidak.
Kamarudin selaku petani beras organik dari Desa Lubuk Bayas m awal dahulu belajar dari yayasan Bitra. Kemudian melanjutkan pertanian organik dilahan masing-masing. Melalui tahap belajar dan terus belajar perlahan dapat meningkatkan produk padi organik walau dengan peralatan yang ada. Pemasaran masih tahap antar desa. Sampai saat ini telah berkembang ke desa lainnya dan sekarang telah dipercaya membimbing petani organik di Kota Tebing Tinggi. Harapannya agar dibantu permodalan guna menampung gabah hasil panen padi organik tersebut. Selain itu pengadaan gudang dan lantai jemur sangat diperlukan.
Parlan Sibarani pelaku pertanian organik dari Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu. Dengan dukungan penuh dari Pemkab Sergai serta Bank Indonesia (BI), pertanian organik terus berkembang dengan pesat. Selain juga setuju dengan saran untuk lebih diperhatikan oleh Pemerintah Daerah, pada kesempatan ini diajukan untuk menjadikan daerah pertanian organik sebagai destinasi wisata. Dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,3 hektar per keluarga, saya rasa ide ini akan sangat strategis guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat petani terutama petani organik.
Nuriono adalah sosok dibalik penemuan berbagai alat-alat teknologi pertanian yang telah banyak meraih penghargaan tingkat daerah maupun nasional. Penemuannya cukup bermanfaat dan banyak dipakai petani dalam dan luar daerah, seperti power thresser yang berguna memudahkan petani memisahkan gabah padi,Chopper Blender, alat untuk mengolah limbah sawit dapat dipergunakan sebagai pakan ternak.
Saat ini sudah ada empat penemuan yang telah dipatenkan termasuk penghancur enceng gondok sebagai pakan ternak bebek. Dalam menciptakan penemuannya, Nuriono bukan hanya menilai teknologinya saja, namun aspek ekonomi dan manfaatnya juga sangat penting untuk diperhatikan.
Yang terakhir Amri, warga Kecamatan Perbaungan adalah pelaku usaha jual beli bibit pertanian yang saat ini tengah menggalakkan sistem pelatihan kepada masyarakat. Tujuannya adalah ingin mengubah mainset petani agar lebih maju terutama pelestarian lingkungan hidup dan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin.(Agus)
Teks Foto :
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman, didampingi Sekdakab Drs. Hadi Winarno, MM, Kadis Pertanian Radianto Panjis, SP,MMA,Foto bersama Petani Berprestasi yang didampingi Sasrianto tokoh muda dibidang petani pemakai air (Foto : BL/Agus)