Catatan ” Moch, Efendi, SH
Calon Anggota Legislatif DPR-RI Dapil Jatim XI (Madura)
Dari Partai Perindo Nomor Urut 2
Pagi itu, tepatnya Hari Rabu 31 Januari 2019, saya bersama KH. Abdullah Faqih SH MHum Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Dai Muda Indonesia dan pendiri Bara JM serta Sahabat Jokowi asal Surabaya, Jawa Timur, bersilaturrahim dengan Tokoh Masyarakat, diawali dari Kamal Bangkalan, Socah dan terakhir ke Dusun Langgulang Keleyan Socah, Bangkalan Madura.
Ada yang menarik saat berkunjung ke dusun Langgulang Keleyan Socah, saat berada di kediaman Suhu Hafi Amin Drs Ec, saat itu malam harinya bertepatan ada acara dzikir bersama para jama’ahnya, Sore itu tampak Kyai H. Syafii, H. Muhammad Ali Kamali Lurah Matlikan, Hj. Sumriyah, Bu nyai Hj Elly Farida, Ust. Muhammad Jamil, Gus Musthofa Zainuddin, dan banyak santri yang lain gotong royong di halamannya memasang terop untuk kegiatan pengajian malam harinya.
Namun, entah kenapa di tempat itu saya merasa punya semangat lebih untuk menjalankan aktifitas sehari-hari ketika, tiba di Kediaman Syech Aminullah alias Suhu Hafi Amin Drs.Ec yang dikenal dengan Padepokan Agung, yakni tempat ngaji Jama’ah nya yang tersebar di Madura bahkan di penjuru tanah air, tepatnya ada di Dusun Langgulang Keleyan Socah Bangkalan Madura. Saat itu seolah olah ada sebuah energi yang mengalir ketika, Suhu Hafi Amin memberikan wejangan kepada kami saat berada di padepokannya.
Sebelumnya, Syech Aminullah alias suhu Hafi Amin Drs.Ec yang lahir asli Sumenep, dan sekarang menetap di Bangkalan ini, dikenal sudah malang melintang di berbagai daerah, utamanya Kalimantan Timur. Suhu Hafi Amin masih keturunan bangsawan Sumenep dan Tokoh Spiritual yang merupakan sesuhunan masyarakat Madura dari berbagai tingkatan. Sesuhunan itu orang yang dikeramatkan atau dimulyakan masyarakat atau istilah Wali Songo disebut Sunan.
H. Hafi Amin tokoh spiritual ini adalah sosok sederhana tidak sombong dan sangat bersahaja berperawakan krempeng rambut panjang memutih berjenggot bak saolin tokoh kungfu asal Cina. Di padepokan yang penuh dengan santri santri dari berbagai daerah ini, beliau mengajarkan ilmu Tauhid mulai tingkat dasar menengah, dan lanjutan mulai dari tata cara ibadah menurut Rosululloh Muhammad saw berdasarkan Ahlus-sunnah wal Jama’ah (Aswaja). Tanpa memandang dari organisasi Islam manapun yang datang ke suhu Hafi Amin, semua diterima dengan baik, mulai orang yang susah orang bermasalah ekonomi orang bermasalah dalam bisnis bangkrut, gagal Caleg atau saat ini sedang menjadi caleg dan masalah pribadi atau rumah tangga dapat di tolong dengan ilmunya.
Ilmu yang diajarkan semua diambil dari Alquran dan Hadist Nabi Muhammad SAW serta dari kitab – kitab Salaf kitab Hikam Imam Ghozali dan Imam Mahzab Arbaah yang banyak berlaku didunia. Kitab yang beliau susun dan diajarkan ke semua pengikut atau jama’ahnya, sangat bagus dan tidak ada yang bertentangan dengan pancasila atau terlebih dengan ajaran Islam pada umumnya.
Saat ini Syech Aminullah alias Suhu Hafi Amin Drs.Ec telah menyusun Kitab setebal 651 halaman yang berjudul Nurul Ilahiyah atau Cahaya Ketuhanan oleh syech Aminullah Al Majnun, Kitab ini memuat tentang ketauhidan, Syariat, Hakekat dan Ma’rifat kepada Allah SWT, Praktis pembahasanya enak dibaca sayangnya belum di perbanyak di toko buku.
Dalam kitab tersebut memuat juga Bab tuntunan Sholat atau Ilmu Sholat Nurul Ilahiyah yang menjadi alat tranportasi menuju kema’erifatan, dan kemulyaan abadi dunia akherat (Fiddini Waddunyacwal aakhirah).
Itulah ajaran intinya Kepada jamaah yaitu ajaran Sholat yang benar dimulai dari bersuci yang benar bacaan yang benar bahkan, cari makan dan apa yang dimakan juga yang benar. Dalam Kitab itu juga dikupas tuntas mulai bacaan taawud (A’udhubillahiminasyaithonirrojiim dan lanjut dengan Bismillahirrohmaanirrohiim ) semua dikupas secara maknawiyah, Syar’iyyah dan hakekatnya.
Seperti dalam sholat mulai niat dengan takbir sampai salam harus benar benar bersih menghadap sang Kholiq Alloh SWT. Sebelum santri mendalami ilmu Tauhid, Syariat dan hakekat, ma’rifat dianjurkan untuk puasa mulai Senin sampai Kamis sebagai bekal awal menuntut ilmu, dan itupun diambil senin dan kamisnya juga sesuai sunnah Rasulullah Muhammad saw.
Dan perlu diketahui, Suhu Hafi Amin ini hampir tiap hari, tamu berdatangan silih berganti dari berbagai daerah, mulai dari yang ingin menimba ilmu, berdiskusi, tanya masalah amalan wajib dan amalan sunah, mana yang benar dan mana yang harus ditinggalkan.
Diakhir pertemuan itu Suhu Amin juga mendoakan sukses dan disarankan istiqomah silaturahmi dan kerja fokus itulah keberhasilan. [Bersambung]