JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin mengatakan, peluang menjanjikan buat daerah khususnya di luar Jawa untuk menarik investasi dari Dubai seiring gencarnya promosi potensi daerah di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) belakangan ini.
Itu dikatakan Mahyudin yang memimpin delegasi DPD RI dalam Kunjungan Kerja (Kunker) sekaligus menghadiri The Departement Economy of Development, Dubai pekan lalu.
Dalam misi muhibah tentang Peningkatan Pertumbuhan Pembangunan Daerah ini, Mahyudin didampingi Dedi Iskandar Batubara, Badikenita Br Sitepu, Muhammad J Wartabone, Hasan Basri, Iskandar Muda Baharudin Lopa, Yustina Ismiati, Ahmad Kanedi dan Abdul Rahman Thaha.
Selama berada di Dubai, para senator ini didampingi Konjen RI yakni YM Ridwan Hasan, Ali Ibrahim dan Deputi Direktur Jenderal The Departement Economy of Development dan Direktur Indonesian Trade Promotion Center di Dubai, Heny Rusmiati.
Dikatakan, peluang investasi Dubai di Indonesia semakin besar dengan realisasi beberapa penandatangan kesepahaman bisnis ataupun di luar bisnis antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah UEA khususnya investor Dubai.
Karena itu, Pemerintah terus mengupayakan perluasan sektor investasi Dubai di Indonesia seperti bidang energi, agribisnis, pendidikan, kesehatan, industri farmasi hingga pariwisata. Dubai tempat strategis bagi Indonesia mempromosikan hasil pertanian, energi, industri farmasi, termasuk hasil usaha mikro kecil menengah.
Menurut Heny, selama ini Dubai menjadi pusat perekonomian dunia. Kota ini mempunyai berbagai kelebihan, selain letaknya strategis, kebijakan ekonomi yang diterapkan membuat perkembangan perekonomian negara ini bertengger pada peringkat satu untuk negara-negara Arab. Selain itu Dubai menjadi pusat pameran di dunia, dengan adanya pameran sepanjang tahun.
Mahyudin melihat peluang investasi Dubai di Indonesia, khususnya di daerah, harus dimanfaatkan seluruh Pemda untuk meningkatkan ekonomi daerah dalam rangka mensejahterakan masyarakat.
Karena itu, kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkini dalam memetakan peluang investasi di daerah, guna menjadi bahan dalam perumusan pertimbangan dan keputusan DPD RI dalam melaksanakan fungsi pertimbangan, pengawasan dan penyempurnaan legislasi, khususnya UU yang berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), sumber daya ekonomi dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
Mahyudin secara khusus menyoroti perlunya meningkatkan kerja sama yang erat Indonesia-UEA khususnya Dubai dengan mengenalkan potensi ekonomi daerah di Indonesia. “Perlu dibuat kesepahaman Indonesia-UEA dalam rangka perluasan sektor investasi Dubai di Indonesia seperti energi, agribisnis, pendidikan, kesehatan, industri farmasi hingga pariwisata,”
demikian Mahyudib. (akhir)
