Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs. Budi Waseso melakukan kunjungan kerja dalam rangka menghadiri acara terkait tentang sinergitas pecegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Malang Raya. Kunjungan tersebut berlangsung selama satu hari, yang diselenggarakan di Gedung Sandoyo Markas Divif 2 Kostrad, Juma’at (21/4).
Kunjungan Kerja Kepala BNN RI ini, dihadiri 1.200 orang, yang terdiri dari seluruh para pejabat TNI/Polri se-Malang Raya, para prajurit TNI/Polri, dan para duta anti Narkoba dari seluruh pelajar se-Malang Raya. Kegiatan Tatap Muka Kepala BNN RI dengan jajaran TNI dan Polri ini diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars BNN.
Sambutan pertama kali diberikan oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjen Pol Drs. Fatkhur Rahman, S.H., M.M.. Dalam sambutannya, Fatkhur menyampaikan “Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah sebagai sarana silaturahim dan sinergitas program pecegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN), serta sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi akan dampak bahaya penyalah gunaan Narkoba dikalangan anggota TNI/Polri. Dengan harapan melalui kegiatan ini, seluruh peserta yang hadir mampu mengajak diri sendiri, keluarga, dan satuan masing-masing untuk memerangi Narkoba, yang saat ini sedang marak mulai dari kota-kota besar hingga kepelosok desa”.
Berdasarkan data yang telah dihimpun, pada tahun 2015 tercatat 5,8 juta jiwa pengguna Narkoba di Indonesia. Sedangkan di tahun 2016 meningkat 13,6% menjadi 6,5 juta jiwa dan sekitar 50 orang meninggal setiap harinya. Jika dikalkulasi dalam setahun sekitar 18 ribu jiwa meninggal dunia karena penggunaan Narkoba. Dari jumlah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap 25 menit, satu orang meninggal karena Narkoba.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Staf Divif 2 Kostrad, Kolonel Inf Syafrial menyampaikan “Penyalahgunaan Narkoba tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun di berbagai belahan dunia, Narkoba telah menjadi musuh dan tantangan bagi negara-negara di dunia termasuk kita di Indonesia. Penyalahgunaan Narkoba terbukti telah merusak masa depan bangsa di negara manapun. Daya rusak yang diakibatkan oleh Narkoba sangat luar biasa, bukan hanya merusak fisik dan kesehatan, namun juga merusak karakter manusia, serta dalam jangka panjang dapat berpotensi besar mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa”, terangnya.
Maraknya penyebaran peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Indonesia sudah mencapai tingkat kritis yang menjadi momok menakutkan serta menjadi perhatian serius dari aparat hukum maupun pemerintah untuk memberantas dan membasminya. Masalah Narkoba sudah menjadi Extraordinary Crime atau kejahatan luar biasa, yang sudah menyebar di berbagai lapisan masyarakat mulai dari kota hingga desa, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak, dan mulai dari pejabat hingga orang biasa.
Komjen Pol Drs. Budi Waseso, dalam sambutannya menyampaikan, “Pada saat ini Indonesia sudah darurat akan Narkoba. Kita dapat melihat kekuatan Negara Indonesia yang secara keseluruhan sudah disusupi oleh Narkoba, baik dari kesatuan yang palik kuat yaitu Institusi TNI demikian juga dengan Polri, maupun BNN sendiri. Keberadaan TNI dan Polri dalam penanganan kasus Narkoba adalah sebagai pelindung segenap tumpah darah bangsa termasuk di dalamnya generasi penerus bangsa dari ancaman Narkoba. Masalah terkait Narkotika harus ditangani bersama-sama dan tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan BNN dan Polri, sehingga kami mengajak seluruh prajurit TNI untuk bersinergi memerangi Narkoba”, tuturnya.
Kejahatan Narkoba saat ini sudah bersifat lintas negara dan terorganisir, sehingga telah menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Permasalahan Narkoba pada saat ini bukan hanya tertuju pada peredaran, melainkan sudah masuk pada Proxy War. Ada kesengajaan dari negara lain untuk membiarkan bangsa Indonesia terjerumus terhadap Narkoba, kepentingan tersebut adalah untuk menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia dengan tujuan yang lebih jauh, yaitu menguasai kekayaan Negara Indonesia.
Budi Waseso juga menekankan kembali mengenai pernyataan Presiden untuk berperang dengan bandar Narkoba dan juga pemberian motivasi kepada angota TNI bahwa TNI berhak menindak dengan tegas seluruh bandar Narkotika yang berada di Indonesia.