Kunjungan Lapangan Staf Khusus Menteri Perhubungan Dalam Rangka Persiapan Layanan Tol Laut Di Pelabuhan

  • Whatsapp

BABANG (13/12) – Dalam rangka persiapan Layananan Tol Laut di Pelabuhan Babang, Staf Khusus Menteri Perhubungan yang diwakili Capt. Bharto selaku Kasubdit Lalulintas dan Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Direktorat Angkutan Laut Ditjen Hubla pada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melakukan Kunjungan Lapangan ke Pelabuhan Babang, Senin (13/12/2021).

Kegiatan ini dibuka ole Bupati Halmahera Selatan dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah, Ir. Saiful Turuy. Hadir pula Kepala Dinas Perbubungan Halmahera Selatan Ahmad Rajak, Kepala Dinas Pertanian Halmahera Selatan Agus Heriawan, kepala Dinas Perikanan iksan subur, pihak TKBM Pelabuhan Babang, jajaran UPP Kelas II Babang, pelaku usaha serta hadirin yang diundang dalam kesempatan tersebut.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang, Rosihan Gamtjim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi terkait Tol Laut ini sudah dua kali dilakukan. Hadirnya Kapal Tol Laut Barang kemasan Kontainer di Halmahera Selatan ini merupakan upaya dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kantor UPP Kelas II Babang secara bersama-sama mengusulkan kepada Pemerintah Pusat.

Rosihan akan berupaya dengan sekuat tenaga berkolaborasi dengan Stakholder terkait untuk memanfaatkan layanan Tol Laut ini dengan baik.

Menurut dia, kehadiran Kapal Tol Laut Barang Kemasan Kontainer ini setelah adanya Keputusan Jenderal Perhubungan Laut Nomor: Kp.998/DJPL/2021 tentang Penetepan Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut Tahun Anggaran 2022.

Di mana Pelabuhan Babang dan Saketa masuk dalam kode trayek T-29 dengan jaringan trayek Tanjung Perak–Piru–Wayaloar–Malbufa–Babang–Saketa–Gimea(Tapaleo)–Bula–Tanjung Perak. Ke depan perlu penajaman review trayek ini, sehingga waktu tempu leboih efisien dan diusulkan pada acara ini untuk kode trayek T29 diusulkan sebagai berikut: Tanjung Perak–Piru–Malbufa–Wayaloar–Babang–Saketa–Gimea (Tapaleo)–Bula–Tanjung Perak

“Saya berharap kehadiran Kapal Tol Laut ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat maupun pelaku usaha di Halmahera Selatan,” harapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan, Ir. Saiful Turuy yang mewakili Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan disetujuinya penambahan pelabuhan singgah Kapal Tol Laut di Halmahera Selatan ini merupakan suatu kebanggan bagi pemerintah daerah.

Untuk itu, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubungan.

Pemerintah daerah, kata Saiful, akan memanfaatkan dengan baik Kapal Tol Laut ini, sehingga disparitas harga bisa teratasi. Pemda juga akan berkolaborasi dengan Stakeholder terkait untuk mengontrol harga barang bagi pelaku usaha yang menggunakan layanan Tol Laut, sehingga terkontrol dengan baik.

“Terima kasih kepada Menteri Perhubungan, Menko Marives dan jajaran atas disetujuinya pelabuhan singgah Tol Laut di Halmahera Selatan. Hadirnya Tol Laut ini diharapkan agar siklus barang berjalan lancar,” tukasnya.

Kegiatan kunjung Staf Khusus Menteri Perhubungan ini sekaligus pemaparan terkait Tol Laut dari Capt. Bharto selaku Kasubdit Lala. Pemaparan ini dipandu Kadis Perhubungan Halmahera Selatan, Ahmad Rajak, selaku Moderator dan didampingi Kepala UPP Kelas II Babang, Rosihan Gamtjim.

Capt. Bharto dalam pemaparannya menyampaikan, perlu diketahui bahwa Kapal Tol Laut hanya bisa memuat barang pokok penting (Bapokting). Sehingga tidak sembarangan barang bisa diangkut Kapal Tol Laut. Hadirnya Kapal Tol Laut agar bisa menghubungkan wilayah-wilayah kepulauan, terutama daerah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T) ini bisa berkembang.

Pelabuhan-pepabuhan singgah Kapal Tol Laut itu diharapkan dapat teroptimalkan. Keinginan pemerintah agar memajukan ekonomi di daerah-daerah. Sehingga hadirnya Tol Laut diharapkan dapat menimbulkan tumbuhnya perdagangan di pelabuhan daerah tersebut.

Ada sejumlah manfaat dan dampak dari Tol Laut, diantaranya adalah menjaga ketersedian barang, sebagai acuan kontrol biaya, mengurangi disparitas harga, mendorong pembangunan infrastruktur di daerah, mendorong pertumbuhan geliat ekonomi di daerah, meningkatkan investasi di daerah, setta memperkuat kedaulatan di wilayah perbatasan.

“Biaya pemuatannya juga paling murah. Kalau bapak/ibu menggunakan kapal reguler yang biasanya kisarannya sampai 27 juta, maka Tol Laut bisa setengah dari harga reguler. Ini untuk pemuatan dari Surabaya ke babang. Tapi kalau muatan balik, bisa setengah dari biaya muatan datang/dari Surabaya,” jelasnya.

Ia juga berharap kehadiran Kapal Tol Laut ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha, masyarakat, terutama pemerintah.

“Pemerintah daerah harua menjembatani pelaku-pelaku usaha yang kecil ini agar layanan Tol Laut bisa dimanfaatkan dengan baik,” harapnya mengakhiri.

Pada pemaparan materi Tol Laut oleh Capt. Bharto ini juga mendapat tanggapan balik dari pelaku usaha, TKBM, maupun dari pemerintah daerah dalam hal ini pihak Perusda.

Kegiatan yang berlangsung di Lantai II Terminal Penumpang Pelabuhan Babang ini mendapat antusias dan respons positif oleh pihak Pemda maupun pelaku usaha serta masyarakat. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait