Dar Es Salaam (17/12) “Indonesia ingin tingkatkan kerja sama termasuk berbagi pengalaman dengan Tanzania untuk meningkatkan value added industri bahan baku”, demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Panjaitan kepada Menteri Negara urusan Investasi Tanzania dalam kunjungan kerja ke Tanzania pada 16-18 Desember 2019.
Untuk pertama kalinya, Menko Luhut memimpin Satgas Infrastruktur RI ke Afrika didampingi Prof. Ratlan Pardede, Dubes RI Dar Es Salaam dan Desra Percaya, Dirjen Aspasaf Kementerian Luar Negeri, serta sejumlah Direksi WIKA, Timah dan Pertamina.
Kunjungan bertujuan untuk dorong sejumlah kerja sama potensial antara Indonesia dan Tanzania di bidang infrastruktur, energi, mineral dan perdagangan khususnya sebagai tindak lanjut Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) bulan Agustus 2019 dan kunjungan Menteri BUMN RI dengan sejumlah Dirut BUMN pada September 2019.
Di Dar Es Salaam, Menko Luhut bertemu sejumlah pejabat tinggi Tanzania yaitu Menteri Negara urusan Investasi Tanzania, Menteri Pekerjaan Umum dan Wakil Menteri Pertambangan Tanzania.
Dalam pertemuan Menkomarves dan Menteri Negara urusan Investasi Tanzania, Hon. Angela Karuki di Dar Es Salaam, kedua Menteri mendorong kerja sama investasi yang saling menguntungkan dan memberikan nilai tambah terhadap berbagai industri kedua negara.
“Saya mewakili Presiden Magufuli mengundang Indonesia untuk turut menjalin kerja sama di berbagai sektor potensial antara lain di sektor kelapa sawit, perikanan pariwisata, kelapa dan batu mulia di Tanzania,” jelas Menteri Kairuki.
Menkomarves juga telah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Wakil Menteri Pertambangan Tanzania untuk mempercepat realisasi kerja sama antara kedua negara di bidang infrastruktur dan pertambangan.
Kunjungan juga telah mengidentifikasi sejumlah kerja sama potensial lainnya dengan Tanzania termasuk bidang perikanan, pertanian, tekstil dan pariwisata serta mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara.
Selain itu, pemerintah Tanzania juga menawarkan kerja sama bidang infrastruktur dan konektivitas, antara lain pembangunan jalan, perekeretaapian, perkapalan dan pelabuhan. BUMN Indonesia diharapkan dapat membagi pengalamannya dan berpartisipasi dalam pembangunan Tanzania menuju negara industri.
Menkomarves juga telah menyaksikan penandatanganan 3 MoU kerja sama yakni antara WIKA dengan National Service Cooperation Sole (SUMAJKT) pada sejumlah proyek industri dan infrastruktur di Tanzania dan negara sekitarnya, WIKA dengan Commonwealth Investment Company Limited (CICL) Tanzania pada pembangunan hotel bintang 5 di Dodoma senilai USD 33 juta dan MoU antara TIMAH dengan STAMICO (State Mining Corporation) Tanzania untuk kerja sama pertambangan emas, timah, bijih besi dan fosfat.
Kunjungan ini merupakan kunjungan level Menteri ke Afrika Sub-Sahara yang kedua pada masa Kabinet Indonesia Maju setelah awal Desember lalu Menteri Luar Negeri melakukan kunjungan ke Dakar, Senegal.
Kunjungan selaras dengan arahan Presiden RI untuk semakin mempertajam diplomasi ekonomi pada periode 2019-2024 dan menjadikan BUMN Indonesia sebagai pemain global.