Setelah damai melalui prosesi adat,selasa (23/8)lalu,harapan perubahan didambakan warga masyarakat Kwamki Narama saat bertemu langsung dengan Lenis Kogoya,dari sekian kali kunjungannya ke Timika.
Saat mengunjungi tiga lokasi warga yang terlibat konflik,termasuk warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian di Gereja GIDI jemaat Getsemani,Lenis menerima 13 aspirasi dari warga kubu bawah,kubu atas dan korban pengungsian.
Tidak hanya itu,warga juga minta dibukanya transmigrasi lokal,termasuk akses perbankan di wilayah setempat agar mempermuda warga dalam transaksi keuangan.
Bahkan Polsubsektor Kwamki Narama diminta dijadikan Polsek Kwamki Narama,termasuk Pos Koramil pembantu juga dijadikan Koramil Kwamki Narama. Warga juga minta dirikan Kompi Brimob sekaligus meminta diaktifkan kembali trayek angkutan Kwamki Narama.
Aspirasi tuntutan warga Kwamki Narama itu kemudian dirapatkan bersama di Kantor DPRD Timika,dipimpin langsung Ketua DPRD Timika Elminus B. Mom dan didampingi langsung Staf Khusus Presiden RI, Lenis Kogoya dan juga Sekda Timika Ausilius You. Rapat yang dilangsungkan di Ruang Rapat Pleno dihadiri langsung Staf kemensos Prof.DR. Sahabuddin, perwakilan Bappenas Wariki Sutikno, dari Kemendagri Nasirin Aziz, kementrian Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,Mohammad Yani.
Lainnya,utusan BAIS Letkol Chb. Qurban Yansa, Direktur Keamanan Negara Baintelkam Mabes Polri Brigjen Pol Joko Mulyono, dan para petinggi TNI Polri,toko masyarakat Kabupaten Timika.
Dari Aspirasi tuntutan masyarakat,kata Lenis Kogoya pada pertemuan bahwa hasil pertemuan ini akan dirapatkan lagi dengan kementrian terkait sebelum direkomendasikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
“Karena Presiden punya perhatian khusus untuk membangun Papua,maka semua data ini harus jelas. Jadi kami minta Pemda Timika tolong data kembali rumah-rumah warga yang jadi korban. Intinya semua untuk pembangunan yang lebih baik,”tegas Lenis.
Dengan dukungan Pemerintah Pusat, Lenis berharap warga menyudahi konflik sehingga tidak menghambat pembangunan agar Distrik Kwamki Narama tidak jadi wilayah yang tertinggal dari daerah lain.
“Saya mau kedepannya Kwamki Narama menjadi tempat yang ramai dan aman,sehingga orang tidak lagi takut untuk beraktifitas bahkan berinvestasi,”ujar Lebis.
Saat itu juga, Lenis menyoroti Pemda Timika karena dinilai lambat dalam penanganan konflik dan korban dari konflik sosial yang terjadi.
Melihat langsung masyarakatnya di lokasi pengungsian, Lenis Kogoya sempat menangis haru. Sehingga diharapkan,untuk korban jangka pendek penanganan warga dipengungsian, Pemda Timika harus lebih pro aktif.
Indra/Timika