Kunjungi Petani Garam Bipolo, Luhut Sebut Tak Perlu Impor Garam Lagi 2020

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memantau tambak garam di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Senin (30/10).

Menteri Luhut saat mengunjungi tambak garam Bipolo didampingi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis, Gubernur Frans Lebu Raya, Direktur PT. Garam, serta pimpinan Forkopimda dan pejabat lainnya.
Luhut Pandjaitan memberikan motivasi kepada puluhan petani garam Bipolo untuk terus bekerja keras dengan anak cucu mereka.

“ Kita mau supaya bapak ibu sejahtera. Jadi kita hitung dengan baik serta penerimaan bapak ibu cukup bagus. Saya hanya mohon supaya mau mendengar arahan – arahan petugas yang ada di sini. Nanti bulan Mei kami kembali lagi untuk lihat progresnya betul atau tidak. Dan kita minta supaya diperbaiki lebih rapi lagi model. Kita mau kembangkan mungkin di daerah Kupang saja lebih 4.000 hektar. Jadi bisa buka lapangan kerja dan pendapatan lebih bagus”, kata Luhut menambahkan.
Dikatakan Luhut, lahan yang terletak di Teluk Kupang tersebut masih diperluas lagi hingga mencapai 5.000 hektar. “ Kalau berjalan sesuai rencana maka tahun 2020 kita tidak perlu lagi impor garam, baik garam makan maupun garam industri”, kata Luhut.

Ia menambahkan, selain Bipolo kabupaten Kupang, juga ada 11 kabupaten lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan garam industri dan total luasnya mencapai 26 ribu hektar lebih.
“ Jadi dari NTT saja kita bisa mendapatkan 2,6 juta hingga 2,7 juta ton garam per tahun. Dengan demikian kita tidak impor garam lagi. Itu belum termasuk di NTB, Makasar dan Madura”, kata Luhut menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *