TRENGGALEK, beritalima.com –
Mengusung tagline ‘War on Drugs’ ,dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2021 kali ini BNN mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut bahu membahu ‘angkat senjata’ berperang melawan narkotika dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Meski masih dalam suasana pengaruh pandemi Covid-19, seluruh jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) tetap di instruksikan untuk tetap secara profesional menjalankan fungsi tugas melawan peredaran ilegal narkoba sekaligus meningkatkan imun tubuh dan pengetatan protok kesehatan.
Hal itu sesuai yang disampaikan Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol. Muhammad Aris Purnomo kepada beritalima.com saat diwawancara usai
memberikan arahan dan penguatan kepada anggota BNNK Trenggalek dalam kunjungan kerjanya pada Selasa, (29/6/2021) sore.
“Kami sampaikan kepada seluruh anggota BNN khususnya di Jawa Timur agar benar-benar melaksanakan fungsi tugasnya secara profesional untuk bersama-sama masyarakat dalam mewujudkan Indonesia Bersinar (bersih narkoba),” ungkapnya.
Menurut Jendral bintang satu ini, kedatangannya ke Trenggalek selain dalam rangka peringatan HANI bersama jajaran samping, juga untuk melakukan sosialisai dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) nomor 20 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024. Serta, meninjau langsung progres penanganan peredaran gelap narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) diwilayah yang diampunya. Apalagi, dewasa ini narkoba sudah merambah dikalangan para pelajar dan milenial yang nota bene masih labil.
” Para remaja, pelajar dan milenial ini punya kerawanan tersendiri karena mayoritas masih labil dalam upaya pencarian jati diri mereka. Sehingga, perlu penanganan khusus guna memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba di masa-masa perkembangannya,” jelas Kepala BNNP Jatim tersebut.
Sehingga, lanjutnya, perlu penanganan dan strategi yang berbeda ketika melakukan pendekatan kepada kalangan milenial ini. Selain memperbanyak sosialisasi dan edukasi, bagi anak-anak remaja itu perlu ada sentuhan disesuaikan dengan tingkatan psikologis mereka. Pasalnya, dibeberapa kasus ditemukan tren penggunaan narkoba jenis ‘pil koplo’ pada komunitas ini (pelajar, remaja dan milenial).
“Mari kita berperang melawan narkoba dan selalu budayakan hidup sehat, sebab kesehatan itu adalah segalanya apalagi ditengah pandemi Covid-19. Kita harus meningkatkan imun kita, menerapkan protokol kesehatan. Hidup sehat itu segala galanya dan yang paling penting adalah Hidup Sehat Tanpa Narkoba,” pesan lulusan Akpol 1988 itu sambil tersenyum.
Senada, Kepala BNNK Trenggalek, David Henry Andar Hutapea menjelaskan jika pihaknya saat ini juga tengah berkonsentrasi dalam upaya pencegahan dengan sasaran potensi rawan di level pelajar milenial ini. Melalui berbagai langkah konkrit yang dipandang efektif disesuaikan situasi maupun kondisi di Trenggalek. Salah satunya dengan pola ‘Peer Pressure’ atau tekanan sejawat.
“Peer Pressure adalah salah satu alternatif strategi yang digunakan kepada para milenial. Karena, dampak langsung rekan-rekan sebaya terhadap seorang individu sangat signifikan. Dengan ‘Peer Pressure’ yang tepat, akan membuat mereka mengubah perilaku, nilai, dan sikap, sehingga dapat menyesuaikan diri. Ketika ini digunakan untuk hal baik, maka bisa efektif,” pungkasnya. (her)