JAKARTA, Beritalima.com– Lembaga Adat Melayu (LAM) Negeri Sajiran Setason (NSS) yang lebih dikenal LAM Jerieng menghadiahi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti gelar Datuk Radendo.
Gelar itu diberikan kepada La Nyalla saat Ketua DPD RI itu didampingi empat senator Dapil Bangka Belitung yakni Hudarni Rani, Zuhri M Syazali, Darmansyah Husein dan Alexander Franciscus melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangka Barat, Selasa (7/1) petang.
Dalam kunjungan itu seperti siaran pers bidang pemberitaan dan Humas DPD RI, Rabu (8/1) siang, La Nyalla beseta rombongan diterima Bupati Bangka Barat, Markus, Ketua DPRD Bangka Barat Badri dan pimpinan Forkompinda setempat.
Pada kesempatan itu, La Nyalla menjalani ritual penerimaan gelar adat Jerieng. “Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada LAM Negeri Sejiran Setason atas kehormatan yang diamanatkan kepada saya,” ungkap La Nyalla.
Bupati Bangka Barat mengaku, Pemkab yang dia pimpin mendapat kehormatan atas kunjungan Ketua DPD RI yang datang lengkap dengan empat Senator asal Babel. “Suatu kehormatan bagi kami karena kita dapat bertatap muka, semoga ini menjadi awal pertanda baik bagi Bumi Sejiran Setason,” kata Markus usai menyerahkan berkas aspirasi Kabupaten Babar kepada DPD RI.
Sebelum ke Bangka Barat, La Nyalla bersama rombongan berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkal Pinang. Kepada Wali Kota Pangkal Pinang, Maulan Aklil, La Nyalla berjanji akan membantu menyampaikan aspirasi Pemkot Pangkal Pinang untuk dapat memiliki pelabuhan laut standar internasional sehingga mampu melayani kapal cargo dengan draft yang lebih dalam. “Sekarang kan masih terbatas, karena pelabuhan yang ada masih memiliki beberapa permasalahan, termasuk pendangkalan akibat sedimentasi,” urai La Nyalla.
Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu berharap Pangkal Pinang selain serius melakukan positioning sebagai kota perdagangan dan jasa, juga juga memikirkan sektor pariwisata. “Bila perlu pengusaha Pangkal Pinang melakukan invenstasi di Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Kalayang. Apalagi Pusat sudah memasukkan Babel sebagai salah satu dari 10 destinasi unggulan Indonesia.”
Molen, sapaan akrab Wali Kota Pangkal Pinang mengungkapkan rencana Pemkot setempat untuk membangun pelabuhan di sekitar Jembatan Emas yahun depan. Pelabuhan ini dinilai strategis, karena tidak melewati sistem buka tutup jembatan emas yang memakan waktu antri kapal cukup lama.
Molen meminta dukungan senator tersebut agar disampaikan ke pemerintah pusat untuk dukungan anggaran. “Semoga aspirasi ini bisa diterima dan disampaikan ke pusat agar sinergi pusat dan daerah semakin meningkat,” demikian Maulan Aklil. (akhir)