LANGSA-ACEH, Beritalima.com| Sebanyak 120 unit rumah yang telah selesai dibangun tahun 2019 diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak bisa akad dengan Bank disebabkan kehabisan kuota subsidi dari Pemerintah yang disalurkan lewat Bank, Sabtu (25/01).
Perumahan ini di bangun oleh Yayasan Gerakan Ekonomi Umat (GEUM) Kota Langsa di 4 lokasi berbeda yakni Gampong Lhok Banie, Gampong Paya Bujok Seulemak Perumnas dan Lokasi Induk di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh Alur Pinang.
Ketua Yayasan Generasi Umat (GEUM) Kota Langsa H. Muzakkir, AA, SE MM mengatakan, perumahan tersebut telah selesai dibangun 2019 yang lalu, yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta Kuota subsidi pemerintah tahun 2019 telah habis.
Namun, pada kenyataannya kebanyakan bank pelaksana cari aman sendiri dengan lebih mengutamakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan rendah dengan gaji dibawah empat juta, bisa langsung potong gaji untuk cicilan.
Sementara untuk MBR, harus memenuhi persyaratan terlalu banyak sehingga memberatkan pemohon kredit rumah di Bank.
“Parahnya lagi apabila usaha pemohon tidak menentu atau usaha dengan penghasilan rendah, sudah pasti pihak bank tidak akan meluluskan akad untuk memperoleh rumah tersebut,” papar Muzakkir.
Dirinya, terus berusaha sekuat tenaga untuk melobi pihak bank penyalur perumahan bersubsidi pemerintah agar mendapatkan kuota yang maksimal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kita berharap pihak bank penyalur mempermudah persyaratan bagi MBR untuk dapat memiliki rumah bersubsidi dari pemerintah sebagai haknya dalam memperoleh rumah dari Pemerintah,” ujar Ketua GEUM Kota Langsa. (Dhani Atjeh).
Teks Foto : Ketua GEUM H. Muzakkir AA, SE, MM (Baju merah berpeci putih) di Dampingi Para Pekerja Saat Meninjau Perbaikan Jalan Rumah Subsidi di Lokasi Alur Pinang.