Ratusan santri asal madura khususnya darikepulaan raas dan sepudi yang menuntut ilmu di sejumlah pondok pesantren Pulau Jawa berdatangan info dari ikatan santri salafiah syafiiyah (IKSASS). Mereka sengaja mudik lebih awal agar tetap dapat merayakan Lebaran di madura bersama keluarga. para santri yang memilih mudik lebih awal dari madura, Jawa Timur. Gelombang pemulangan ratusan santri ini berlangsung lantaran pihak pondok pesantren memberikan waktu libur selama 1 bulan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.
Kepala KUPP Sapudi, Rudy Susanto SH.MH menjelaskan, para santri ini datang dari wilayah zona oranye (Banyuwangi, situbondo, bondowoso, Probolinggo dan jember) atau penyebaran Covid-19 tinggi. Maka dari itu mereka wajib melalui prosedur pemeriksaan kesehatan ketat termasuk harus memiliki hasil negatif tes Covid-19 sebelum kembali ke pondoknya. Para santri tak bisa langsung turun dari tempat duduknya setibanya di area pemberangkatan Kapal Laut yang menuju jangkar, Untuk menghindari kerumunan, para santri diminta turun satu per satu.
Mereka melewati mesin pengecekan suhu tubuh otomatis serta membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer. Selanjutnya, santri yang sudah mengantongi surat bebas Covid rapid antigen ini pun diarahkan menuju area transit dan menjalani pendataan personal. Setelah seluruh prosedur dilalui, para santri diizinkan keluar menuju area pelabuhan.
“Untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, keluarga hanya dibolehkan menunggu di luar areal cek genose,” katanya, rabu (19/5/2021).
Rudy yang asal pamekasanini menambahkan, mereka merupakan santri asal madura yang memang kembali ke pondok setelah lebaran. Pihaknya juga tidak memungkiri akan ada gelombang santri lain yang datang kembali dengan jumlah yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan.
“Pelaksanaan tes genose dimulai sejak malam hari karena PLN baru nyala, kami mulai jam 6 sore, ada 400 santri yang harus di tes genose untuk ini KUPP sapudi dibantu oleh KUPP branta hingga rampung jam 2 pagi dan akan dilanjut keesokan harinya dgn bantuan genset” tambah Rudy yang digadang gadang sebagai calon bupati pamekasan kedepan.
Dia menjelaskan, transportasi laut penting kami persiapkan dan ia mengaku tak bisa menolak gelombang kepulangan para santri asal madura.
“Ada sekitar 400 santri yang akan balik dan kami cek genose hari ini, Semua yang akan balik ke pondok pesantren kami fasilitasi dengan tiga Kapal Sanus” katanya.
Sebelumnya, pihak-pihak terkait telah memberitahukan sekaligus berkoordinasi terkait kepulangan santri tersebut.
“kami menyiapkan tiga kapal sanus dengan skenario agar tak terjadi kerumunan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19,” katanya.
Salah satu santri, ahamad mengatakan, kepulangan menuju pondok pesantren diatur karena pihak pensatren memberikan waktu untuk bersilaturahmi kepada keluarga. Saat berada di pelabuhan, semua santri juga dites genose. “Persiapan sebelum mudik selain surat izin dari pondok pesantren juga tes genose di pelabuhan,” katanya.